- Riset "Indonesia Digital Outlook 2026" mengungkap perilaku digital masyarakat dipengaruhi AI, keamanan siber, dan blockchain.
- Laporan ini berdasarkan survei 600 responden di enam wilayah Indonesia mengenai adopsi teknologi baru.
- Transformasi digital cepat, namun menghadapi tantangan besar pada literasi, keamanan, serta kepercayaan publik saat ini.
Suara.com - Sebuah riset terbaru mengungkap perubahan signifikan perilaku digital masyarakat Indonesia di tengah pesatnya adopsi kecerdasan artifisial (AI), meningkatnya ancaman keamanan siber, serta berkembangnya teknologi blockchain.
Temuan ini menunjukkan bahwa transformasi digital nasional bergerak cepat, namun masih dibayangi tantangan besar terkait literasi, keamanan, dan kepercayaan publik.
Riset tersebut dirilis dalam sebuah forum diskusi strategis yang menjadi bagian dari rangkaian menuju konferensi teknologi berskala internasional pada 2026.
Forum yang mempertemukan pelaku industri, pembuat kebijakan, serta pakar teknologi ini membahas masa depan lanskap digital Indonesia, dengan penekanan bahwa teknologi tidak hanya dipandang sebagai alat bisnis, melainkan sebagai kekuatan yang harus dikendalikan oleh nilai etika, budaya, dan dampak kemanusiaan.
Laporan bertajuk Indonesia Digital Outlook 2026 ini disusun berdasarkan riset terhadap lebih dari 600 responden dari enam wilayah di Indonesia, yakni Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Medan, Makassar, serta wilayah lainnya.
Riset tersebut memotret bagaimana masyarakat Indonesia berinteraksi dengan AI, blockchain, keamanan siber, dan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.
Indonesia Digital Outlook 2026 memberikan gambaran menyeluruh tentang kondisi ekosistem digital nasional saat ini.
Laporan ini mengulas tingkat adopsi AI yang meningkat pesat, pergerakan minat terhadap blockchain dan kripto, kesadaran masyarakat terhadap keamanan siber, serta dinamika media sosial yang membentuk cara publik mengakses dan menyebarkan informasi.
Hasil riset juga mengungkap sejumlah dinamika krusial, mulai dari tingginya penggunaan AI dalam aktivitas sehari-hari, rendahnya literasi teknologi baru seperti Web3, meningkatnya ancaman siber yang semakin kompleks, hingga fragmentasi budaya digital lintas generasi. Temuan ini menempatkan Indonesia pada fase kritis dalam menentukan arah transformasi digital nasional.
Baca Juga: Pilihan Liburan Akhir Tahun: Menikmati Karya Seni Digital Populer NAMITO di Serpong
Peluncuran laporan tersebut diawali dengan pemaparan metodologi riset oleh CEO Inventure, Yuswohady, yang menjelaskan bagaimana data dikumpulkan, dianalisis, dan ditafsirkan untuk membaca pola perilaku digital masyarakat Indonesia secara lebih mendalam.
Managing Partner IMAGINEXIS, Hastjarjo Boedi Wibowo, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam membangun ekosistem digital yang matang dan berkelanjutan.
“Kolaborasi lintas sektor akan menjadi fondasi penting dalam mewujudkan ekosistem digital Indonesia yang lebih matang dan berkelanjutan,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa percepatan inovasi teknologi harus berjalan seiring dengan penguatan literasi masyarakat, perlindungan data pribadi, regulasi yang adaptif, serta integrasi nilai kemanusiaan dan keberlanjutan dalam setiap agenda transformasi digital.
Berita Terkait
Terpopuler
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
- 7 Rekomendasi Sabun Cuci Muka dengan Niacinamide untuk Mencerahkan Kulit Kusam
- John Heitingga: Timnas Indonesia Punya Pemain Luar Biasa
Pilihan
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
Terkini
-
Peringati Hari Disabilitas, Yayasan Pelita Bangsa Hadirkan Festival InklusiLand 2025
-
Makna di Balik Cloud Dancer, Warna Putih Lembut yang Dipilih Pantone untuk Tahun 2026
-
Ini Manfaat Memakai Serum Kolagen dan Cara Menggunakannya dengan Tepat
-
5 Serum dengan Peptide untuk Memudarkan Flek Hitam dan Kerutan
-
Skincare Asal Singapura Debut di Jakarta X Beauty 2025, Bawa Teknologi Serum Mask yang Personal
-
9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
-
Cara Memilih Kembang Ban Motor, Temukan Kualitas Terbaik Anti Slip saat Hujan
-
3 Resep Chili Oil Anti Gagal untuk Malam Tahun Baru, Pesta Bakaran Makin Seru
-
Riset di Indonesia Tak Terserap Industri, Ini Sebab Utamanya Menurut Prof. Amin Soebandrio
-
Apa Itu EEHV? Virus Herpes Gajah yang Dikenal Mematikan, Begini Cara Penularannya