- Kementerian ESDM mengirimkan 16 ribu tabung LPG 3 kg tambahan ke Banda Aceh pasca banjir bandang.
- Distribusi awal dilakukan bertahap pada Selasa (16/12) dan Rabu (17/12) untuk mengatasi kelangkaan.
- Pertamina menggunakan jalur laut dan udara (helikopter) karena jalur darat menuju beberapa wilayah terputus.
Suara.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengirimkan tambahan 16 ribu tabung LPG 3 kg ke Banda Aceh. Langkah itu diambil untuk memastikan ketersediaan gas, khususnya di wilayah yang masih terputus akses pasca banjir bandang yang terjadi.
"Pertamina akan menambahkan pasokan 16.000 tabung LPG (Liquefied Petroleum Gas) subsidi 3 kg yang akan dikirimkan ke Banda Aceh untuk memitigasi kendala kurangnya pasokan LPG khususnya di Provinsi Aceh," ujar Ketua Tim ESDM Siaga Bencana Rudy Sufahriadi lewat keterangannya yang dikutip Rabu (17/12/2025).
Rudy mengatakan Kementerian ESDM dan PT Pertamina (Persero) akan memastikan percepatan distribusi, sehingga kelangkaan akibat terputusnya akses logistik pasca bencana dapat segera teratasi dan beban masyarakat dapat berkurang.
"Kami menyadari bahwa bencana hidrometeorologi ini memberikan tantangan tersendiri pada jalur distribusi logistik. Namun, pemerintah berkomitmen memastikan energi tetap tersedia bagi masyarakat," kata Rudy.
Pengiriman tambahan 16 ribu tabung gas tersebut dilakukan secara bertahap, pada Selasa (16/12) sebanyak 6 ribu tabung, dan 10 ribu tabung pada Rabu (17/12).
Dilaporkan pendistribusian LPG ke wilayah Banda Aceh, Aceh Besar, Pidie, dan Bireuen dari Lhokseumawe masih menghadapi tantangan, karena akses jalur darat yang masih terputus.
Karena itu Pertamina melakukan pasokan emergency melalui jalur laut dengan menggunakan kapal Roro dari Lhokseumawe ke Banda Aceh.
Melalui jalur laut setidaknya kebutuhan LPG ke Banda Aceh telah dapat didistribusikan untuk keperluan dapur umum dan masyarakat.
Selain itu pendistribusian LPG Bright Gas untuk wilayah terisolir seperti Bener Meriah & Aceh Tengah dilakukan menggunakan jalur udara atau sling load dengan helikopter milik BNPB.
Baca Juga: Harga Minyak Mentah Indonesia Turun Jadi USD 62,63 di November, BBM Gimana?
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Profil PT Mayawana Persada, Deforestasi Hutan dan Pemiliknya yang Misterius
-
Mendag Lepas Ekspor Senilai Rp 978 Miliar dari 8 Provinsi
-
Modal Inti Superbank (SUPA) Tembus Rp8 Triliun, Naik Kelas ke KBMI 2
-
Mekanisme Buyback TLKM, Pemegang Saham Wajib Tahu
-
BI Perpanjang Batas Waktu Pembayaran Tagihan Kartu Kredit
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
BRI Umumkan Dividen Interim 2025 Rp137 per Saham, Didukung Laba Rp41,2 Triliun
-
Pengusaha Masih Males Ambil Utang ke Bank, Dana Kredit Nganggur Capai Rp2.500 Triliun
-
Efek Banjir Sumatra, Kemenkeu Permudah Cairkan Dana Transfer ke Daerah Terdampak Bencana
-
Kemenkeu Salurkan Dana Rp 4 Miliar ke Korban Banjir Sumatra