Suara.com - Indonesia Police Watch (IPW) menilai penempatan alat sadap di rumah dinas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi), Jalan Taman Suropati 7, Menteng, Jakarta Pusat, bertujuan untuk memantau gerakan Jokowi sebagai calon presiden 2014.
"Ada dua alasan yang menguatkan. Pertama, isu Jokowi sebagai capres sebenarnya sudah bergulir saat pencalonannya sebagai Gubernur Jakarta," kata Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane, Jumat (21/2/2014).
Kedua, alat sadap ditempatkan di seluruh penjuru rumah, bahkan kamar timur Jokowi. Jika penyadapan ini bertujuan untuk memantau pergerakan Jokowi sebagai capres, kata Neta, tentu arahnya sudah jelas, yakni ingin mematahkan langkah-langkah Jokowi di Pilpres 2014.
Menurut Neta, ini menjadi tantangan lembaga Polri. Polri harus bekerja ekstra keras menghadapi situasi tahun politik 2014, termasuk segera mengusut penyadapan di rumah dinas Jokowi.
"Aksi penyadapan ini menunjukkan juga bahwa genderang perang sudah ditabuh, karena Pilpres 2014 sudah di depan mata," kata Neta.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
- Besok Bakal Hoki! Ini 6 Shio yang Dapat Keberuntungan pada 13 November 2025
Pilihan
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
-
SoftBank Sutradara Merger Dua Musuh Bebuyutan GoTo dan Grab
-
Pertamina Bentuk Satgas Nataru Demi Pastikan Ketersediaan dan Pelayanan BBM
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
Terkini
-
Dua Sahabat Satu Mobil Menuju Istana, Hormat Prabowo Bikin Senyum Raja Abdullah II
-
Wamendagri Ribka Haluk Sebutkan TPID Bali Miliki Peran Strategis Dalam Mendukung Program Nasional
-
Dipolisikan ARAH, Ribka Tjiptaning Berani Adu Data: Banyak Korban Kejahatan Soeharto Siap Bersaksi
-
Konsolidasi PPP: Mardiono dan Din Syamsuddin Bahas Kebangkitan Politik Islam untuk Persiapan 2029
-
Soal Pemberian Gelar Pahlawan Soeharto, Waketum Golkar Tak Mau Ada Polemik Berkepanjangan
-
Dinkes DKI Sebut Tak Ada Rumah Sakit Tolak Rawat Pasien Baduy, Hanya Diminta...
-
Politisi PDIP Dukung Pihak yang Gugat Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto, Bakal Ikut?
-
Stop 'Ping-pong' Pasien BPJS: Sistem Rujukan Berjenjang Didesak Dihapus, Ini Solusinya
-
Divonis 18 Tahun, Kejagung Bakal Eksekusi Zarof Ricar Terdakwa Pemufakatan Jahat Vonis Bebas Tannur
-
Kasus Korupsi Smartboard Seret 3 Perusahaan di Jakarta, Kejati Sumut Sita Dokumen Penting