Suara.com - Ini bukan penceritaan kembali kisah yang identik dengan Kota Surabaya, yang antara lain sudah diabadikan lewat monumen terkenal itu. Ini adalah kejadian sebenarnya ketika seekor ular besar berduel sekitar lima jam lamanya dengan seekor buaya, di wilayah Queensland, Australia.
Sekadar "bocoran" ending-nya, pemenang duel pada akhir pekan lalu tersebut adalah sang ular berukuran panjang 3 meter lebih, yang diduga dari jenis piton air. Sementara "kontestan" yang kalah, berakhir tidak saja dengan kehilangan nyawa, namun juga menjadi santapan utuh sang ular.
Sebagaimana diberitakan beberapa media, kejadian ini pun menjadi tontonan langka, bahkan direkam banyak kamera warga yang kebetulan berada di sekitar lokasi. Arena pertarungan dua predator buas itu sendiri adalah di salah satu sisi Danau Moondarra, dekat Gunung Isa, di Queensland, yang memang sebenarnya biasa dikunjungi warga.
Salah seorang saksi mata, Tiffany Corlis, seperti dikutip Gawker dari BBC, melukiskan pemandangan itu sebagai sebuah kejadian luar biasa. Sesuatu yang sungguh langka, yang membuatnya tak ragu mengarahkan kamera cukup lama, bahkan meski sebenarnya terasa sedikit menakutkan dan berisiko.
"Itu (pemandangan) menakjubkan," ungkap Corlis. "Ular itu melingkarkan badannya ke buaya tersebut untuk memperkuat cengkeraman, lalu membelit kaki-kaki buaya itu guna mematikan gerakannya," tambahnya.
"Setelah buaya itu tewas, ular tersebut lantas melenturkan lagi badannya, memutar dari arah depan, lalu mulai memakan (menelan) buaya itu, dari (bagian) kepalanya lebih dulu," lanjut Corlis.
Seperti diakui Corlis pula kepada ABC, sejumlah warga yang bersamanya turut memotret dan merekam adegan "duel" tersebut, tampak nyaris tak peduli lagi dengan keselamatan diri, saking luar biasanya pemandangan itu.
"Kami mungkin (jadi) sedikit teralu berani, sedikit kelewat gila," ujarnya, menyampaikan bahwa orang-orang saat itu berada di jarak yang cukup dekat dengan kedua hewan pemangsa tersebut.
Dikatakan Corlis lagi, pemandangan bahkan menjadi tak kalah menarik ketika sang ular tuntas melahap buaya mangsanya tersebut. "Anda bisa melihat buaya itu berada di dalam perut si ular, yang menurutku mungkin adalah hal yang lebih luar biasa," tuturnya.
"Anda bisa melihat (bentuk) kakinya, dan melihat ukurannya dan lain-lain. Itu benar-benar menakjubkan," kata Corlis lagi.
Diduga, sang ular agaknya memang sengaja mengincar buaya tersebut sebagai mangsa besar, yang meski berisiko tinggi namun bisa membuatnya kenyang serta tak perlu makan sampai dua bulan lamanya. Menurut keterangan warga pula, butuh 15 menit bagi sang ular untuk menelan utuh buaya yang telah tewas tersebut.
Untuk diketahui, dengan mangsa seukuran itu --diperkirakan buaya tersebut panjangnya juga lebih dari 2 meter-- ular biasanya akan kekenyangan, bahkan susah bergerak setidaknya dalam beberapa hari, sebelum tuntas mencerna makanannya dalam waktu sekitar tiga pekan.
Yang menarik, meski mengakui dirinya dan warga lain saat itu meninggalkan lokasi sembari menyadari berbahayanya kawasan tersebut, Corlis menolak mengurungkan niat ketika ingin berenang di danau itu kelak.
"(Tapi) Saya rasa saya akan biarkan orang lain dulu masuk (ke danau)," ujarnya setengah bercanda. (Gawker/ABC)
Berita Terkait
-
Evaluasi Raymond/Joaquin usai Korea Masters 2025, Perkuat Otot Tangan Jelang Australia Open 2025
-
Evaluasi Menyeluruh, Raymond/Joaquin Diharapkan Lebih Baik di Australia Open 2025
-
Antusiasme Suporter Ciptakan Rekor Saat Timnas Futsal Indonesia Melawan Australia
-
Hector Souto: Timnas Futsal Indonesia Antusias Tantang Australia
-
Peneliti Temukan Antivenom Baru Penangkal 17 Ular Mematikan
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Naik!
-
IHSG Berpeluang Menguat Hari Ini, Harga Saham INET dan BUVA Kembali Naik?
-
Zahaby Gholy Starter! Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Tinggal Klik! Ini Link Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Siapa Justen Kranthove? Eks Leicester City Keturunan Indonesia Rekan Marselino Ferdinan
Terkini
-
Viral! Detik-Detik Bentrok Ormas BPPKB Banten vs Debt Collector di Cengkareng, Bawa Bambu dan Batu
-
Ajukan PK Kasus Korupsi Asabri, Eks Dirut Adam Damiri Merasa Putusan Hakim Tidak Adil
-
Polisi Ringkus Penembak Pengacara di Tanah Abang, Pistol Didapat dari Timor Leste
-
Anomali Gizi Proyek PMT: KPK Butuh Sampel Biskuit untuk Jerat Koruptor Alkes Ibu Hamil
-
Jejak Riza Chalid Masih Gelap, Kejagung Perdalam Kasus Korupsi Pertamina Lewat Direktur Antam
-
LRT Jakarta Bakal Diperluas ke JIS dan PIK2, DPRD DKI Ingatkan Soal Akses Harian Warga
-
Cuma di Indonesia Diktator Seperti Soeharto Jadi Pahlawan, Akademisi: Penghinaan terhadap Akal Sehat
-
Pramono Anung Usul Revitalisasi Kota Tua dan Pembangunan RS Internasional Sumber Waras Masuk PSN
-
Buntut Rumah Hakim Dibakar, Jaksa KPK di Medan Kini Dikawal Ketat Selama Sidang Korupsi PUPR Sumut
-
Tak Ingin Insiden SMA 72 Terulang, Gubernur Pramono Tegaskan Setop Praktik Bullying di Sekolah