Suara.com - Pesawat maskapai penerbangan Malaysia Airlines yang hilang secara misterius di atas Laut Cina Selatan pada Sabtu (8/3/2014), tidak pernah melakukan kontak otomatis dengan sistem pemantau data penerbangan setelah hilang dari radar.
Dua sumber yang terlibat dalam penyelidikan hilangnya pesawat bernomor penerbangan MH370 itu, Senin (10/3/2014), mengatakan bahwa pesawat jenis Boeing 777-200ER sebenarnya dilengkapi dengan sebuah perangkat yang dinamai Aircraft Communications Addressing and Reporting System (ACARS).
ACARS adalah sistem komputer pesawat yang bisa secara otomatis mengirim komunikasi radio atau satelit ke stasiun di darat. Sistem ini sangat membantu dan bisa menjadi petunjuk penting dalam situasi darurat.
Salah satu contoh adalah ketika Airbus A330 milik Air France hilang di atas Samudera Atlantik pada 2009. Pesan otomatis ACARS menjadi salah satu petunjuk penting ketika itu, karena pesan tersebut mengungkap kesalahan sistem komputer pesawat dalam membaca kecepatan pesawat. Kesalahan itu diduga sebagai salah satu penyebab kecelakaan.
Setelah kotak hitam ditemukan memang disimpulkan bahwa penyebab utama kecelakaan adalah kesalahan pilot. Tetapi rentetan pesan ACARS menjadi petunjuk penting bahwa sistem elektrik utama pesawat masih bekerja normal ketika pesawat itu melesat jatuh selama empat menit.
Akan tetapi dalam kasus Malaysia Airlines, para penyelidik tidak menemukan adanya komunikasi serupa. Padahal jika ada, bukti tersebut bisa membantu mengungkap apa yang terjadi pada pesawat nahas berpenumpang 239 orang itu.
"Tidak ada sinyal dari ACARS pada saat pesawat itu hilang," kata salah satu sumber tersebut.
Selain ACARS, Boeing juga sebenarnya mempunyai sistem yang disebut Airplane Health Management (AHM) yang bisa memberikan informasi real time terkait semua masalah dalam pesawat. Dengan sistem itu tidak hanya maskapai tetapi juga Boeing bisa memantau pesawat tersebut.
Hanya saja AHM dijual terpisah oleh Boeing dan menurut sumber lain yang terlibat dalam penyelidikan itu, pesawat Malaysia Airline yang hilang tidak dipasangi sistem tersebut.
Adapub Boeing tidak bersedia memberi komentar terkait hal ini. (Reuters)
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Toko Plastik Simpan Karbit Diduga Sumber Api Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati
-
Kemenbud Resmikan Buku Sejarah Indonesia, Fadli Zon Ungkap Isinya
-
Respons Imbauan Mensos Donasi Bencana Harus Izin, Legislator Nasdem: Jangan Hambat Solidaritas Warga
-
Pagi Mencekam di Pasar Kramat Jati, 350 Kios Pedagang Ludes Jadi Arang Dalam Satu Jam
-
Antisipasi Bencana Ekologis, Rajiv Desak Evaluasi Total Izin Wisata hingga Tambang di Bandung Raya
-
Ketua Komisi III DPR: Perpol 10 Tahun 2025 Konstitusional dan Sejalan dengan Putusan MK
-
Kuasa Hukum Jokowi Singgung Narasi Sesat Jelang Gelar Perkara Ijazah Palsu
-
350 Kios Hangus, Pemprov DKI Bentuk Tim Investigasi Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati
-
Temuan Awal KPK: Dana Suap Proyek Dipakai Bupati Lampung Tengah untuk Lunasi Utang Kampanye
-
BNI Dukung Sean Gelael Awali Musim Balap 2026 Lewat Asian Le Mans Series