Suara.com - Sejumlah partai politik, tampaknya, langsung bergegas pasca-ditetapkannya Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden oleh PDI Perjuangan. Sejumlah petinggi partai, bahkan langsung 'turun gunung' untuk mengamankan benderanya pada Pemilu 2014 mendatang.
Rhoma Irama salah satunya. Juru bicara PKB ini langsung terbang ke Aceh untuk berkampanye. Lewat nada dan suaranya, Rhoma Irama mengajak masyarakat Aceh untuk mendukung PKB dalam pemilu mendatang.
"Saya akan sampaikan berbagai pesan politik untuk masyarakat Aceh melalui penampilan Soneta," kata Rhoma Irama.
Selain Rhoma Irama, Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar juga bakal datang ke Aceh dalam kampanye perdana yang telah dijadwalkan Komisi Independen pemilihan (KIP) Aceh.
Aher Rangkul Wartawan
Lain Rhoma Irama, lain pula gaya Gubernur Jawa Barat yang juga politisi PKS, Ahmad Heryawan (Aher). Untuk mewujudkan misi sebagai calon presiden, Aher mencoba merangkul Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).
Aher menuturkan bahwa kedekatannya dengan PWI sangat baik. Bahkan kalangan PWI menyebutnya sebagai ustad PWI.
Prabowo Turun ke Jateng dan Banten
Guna menyukseskan Gerindra di kancah Pemilu 2014, Ketua Dewan Pembina, sekaligus calon Presiden partai tersebut, Prabowo Subianto, bakal turun langsung menemui masyarakat Jawa Tengah (Jateng) dan Banten.
"Pada hari pertama kampanye, Partai Gerindra akan memusatkan kampanye terbuka di Jawa Tengah dan Banten, sesuai jadwal dari KPU," kata Ketua Umum Partai Gerindra Suhardi.
Suhardi juga menjelaskan, menghadapi pemilu legislatif 2014 Partai Gerindra telah melakukan pelatihan terhadap para calon anggota legislatif (caleg), melakukan pemberdayaan kader dan pendidikan politik kepada masyarakat, serta dukungan dari infrastruktur politik, termasuk dukungan dari para kader yang menduduki jabatan di legislatif dan eksekutif.
Papua pun Memanas
Gubernur Papua, yang juga politisi Demokrat, Lukas Enembe, turut pula berkomentar soal pencapresan Jokowi. Menurutnya, Jokowi tidak akan memberikan pengaruh dalam peraihan suaran di Papua.
"Papua itu sudah benar-benar biru (Demokrat). Jokowi tidak ada pengaruhnya," kata Lukas.
Kerja Partai Demokrat di Papua, kata mantan Bupati Kabupaten Puncak Jaya itu, bukan dimulai dari hari ini. "Demokrat sudah bekerja jauh-jauh hari. Kader-kader kami di daerah sudah siap untuk menangkan Demokrat," ujarnya.
"Kader-kader kita semua itu, kader militan dan pekerja politik semua, bukan kader yang tidur. Mereka sudah puluhan tahun siap, bukan saat saya jadi Gubernur," lanjutnya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
Pilihan
- 
            
              Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
Terkini
- 
            
              Pekan Terakhir BBW Jakarta 2025: Pesta Buku, Keceriaan Keluarga, dan Bawa Pulang Mobil Listrik
- 
            
              Pramono Buka Luas Ruang Inovasi, Pengamat: Patut Diapresiasi
- 
            
              Apa Hebatnya Soeharto? Ini Balasan Politisi PSI ke PDIP
- 
            
              Ditemukan Ganja Sisa Hisap, Polisi Sebut Onad Merupakan Korban Penyalahgunaan Narkotika
- 
            
              Setelah Dua Tahun Gelap, Warga Poso Akhirnya Nikmati Terangnya Listrik Berkat Program Pemerintah
- 
            
              Alhamdulillah! Mendikdasmen Naikkan Insentif Guru Honorer Mulai 2026, Jadi Segini!
- 
            
              Lima Tahun Tragedi KM 50, Ini Alasan FPI Tetap Suarakan Keadilan di Depan Komnas HAM
- 
            
              Proyek Whoosh Disorot KPK, Mahfud MD: Jokowi dan Para Menterinya Bisa Dimintai Keterangan
- 
            
              Bagaimana Kondisi Onad Saat Ditangkap Narkoba? Ini Kata Polisi
- 
            
              Kasus Korupsi Jual Beli PGN, KPK Sita Kantor dan Pipa Gas di Cilegon