Suara.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berencana menyumbangkan uang untuk membantu upaya hukum guna membebaskan Satinah, tenaga kerja Indonesia asal Ungaran, Kabupaten Semarang, dari hukuman mati di Arab Saudi. Satinah bin Jumadi divonis hukuman mati dalam perkara pembunuhan terhadap majikan di Arab Saudi.
"Saya sendiri akan menyumbang ke rekening yang khusus dibuka untuk membantu Satinah," kata Ganjar di Semarang, Jumat (21/3/2014).
Ia menjelaskan, jajaran Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan terus berupaya semaksimal mungkin untuk membantu Satinah agar terbebas dari hukuman mati.
"Pemprov Jateng terus berupaya membantu Satinah dan bantuan yang paling dibutuhkan memang dalam bentuk uang," ujar politisi PDI Perjuangan itu.
Senada dengan Ganjar, Pelaksana Tugas Ketua DPRD Jawa Tengah Rukma Setiabudi mengatakan bahwa upaya pembebasan Satinah dari hukuman mati yang dilakukan pemerintah pusat dan Pemprov Jateng ini merupakan salah satu bentuk perlindungan terhadap warga negara Indonesia.
"Pemerintah berkewajiban membela dan melindungi setiap warga negara Indonesia," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Rukma mengimbau kepada calon tenaga kerja Indonesia agar tidak mudah terbujuk dengan penyalur tenaga kerja ilegal.
"(Calon TKI, red) lebih baik berangkat bekerja ke luar negeri menggunakan jasa penyelur tenaga kerja yang resmi karena ada jaminan keamanan," ujarnya.
Sebelumnya, Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Tengah telah menggalang dana untuk membantu Satinah dengan membuka rekening BRI dengan nomor 0325-01-001406-30-2.
"Pembukaan rekening atas nama Disnakertransduk Jateng itu guna menggalang dana untuk Satinah sesuai instruksi dari Gubernur Jateng Ganjar Pranowo," kata Pelaksana Tugas Kepala Disnakertransduk Jateng Wika Bintang.
Setelah rekening penggalangan dana ditutup pada Senin (24/3/2014), gubernur akan menyerahkan seluruh donasi yang terkumpul dari masyarakat yang peduli ke Kementerian Luar Negeri atau Duta Besar RI di Riyadh, Arab Saudi.
Seperti dikabarkan, Satinah dijatuhi vonis hukuman mati oleh Pengadilan Buraidah, Arab Saudi, karena terbukti membunuh majikannya dan mengambil uang milik korban.
Semula Satinah divonis dengan hukuman mati mutlak, lalu turun menjadi hukuman mati "qishas" dengan peluang pemaafan dari pihak keluarga korban melalui mekanisme pembayaran uang diyat (ganti rugi kematian). Jumlah uang diyat yang diminta keluarga korban (Nura Al Gharib, red) sebesar Rp21 miliar. (Antara)
Berita Terkait
-
Bruno Fernandes Akui Sakit Hati dengan Sikap Manchester United, Kasih Isyarat Bisa Saja Hengkang
-
Gaji Rp15 M Per Pekan Ditolak Mentah-mentah, Bruno Fernandes Pilih Setia di MU
-
Putra Mahkota Arab Saudi Siapkan Tawaran Fantastis Rp195 T Akuisisi Raksasa Eropa
-
Proyek Kereta Cepat Arab Saudi-Qatar Siap Hubungkan Dua Ibu Kota
-
Eksploitasi Pekerja di Taiwan Mengincar WNI, Modus Iming-iming Gaji Besar
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Risma Apresiasi Sopir Ambulans dan Relawan Bencana: Bekerja Tanpa Libur, Tanpa Pamrih