Suara.com - Seorang ibu protes ketika Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) blusukan di kampung deret, Kampung Galur Kulon dan Kampung Jawa, Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (25/3/2014). Warga RT 8 RW 2 ini minta agar rumahnya juga dibuat seperti konsep kampung deret.
"Pak saya juga mau pak, masa situ doang, sini enggak?" kata perempuan paruh baya ini.
"Ibu rumahnya dimana?" kata Jokowi.
"RT 8," jawab perempuan tadi.
Namun, ucapan si ibu tadi disanggah oleh warga lain. "Dulu enggak mau nih pak, sekarang setelah lihat hasilnya lalu mau," kata warga lainnya.
"Nanti satu-satu ya," kata Jokowi.
Pada blusukan kali ini, Jokowi memantau pembangunan kampung deret. Jokowi mengatakan pembangunan kampung deret di daerah itu hampir rampung atau sudah mencapai sekitar 90 persen.
Rinciannya, dari total tiga RT, 9, 10, dan 11, sudah ada 108 Kepala Keluarga yang masuk tahap penyelesaian.
Rencananya, dua RT lagi di tempat itu akan dibuatkan kampung deret, yakni RT 6 dan RT 8.
"Sudah hampir rampung semua," kata Jokowi.
Pembangunan kampung deret di Kampung Galur Kulon dan Kampung Jawa dimulai dari Januari 2014. Pembayaran kepada warga pun bertahap, pada tahap pertama per KK diberi Rp21 juta, tahan kedua Rp21 juta, lalu tahap ketiga Rp11 juta.
Dana ini merupakan dana hibah dari Pemprov Jakarta yang diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dengan mata anggaran Dana Hibah.
Sejumlah warga, bahkan berinisiatif untuk memberikan duit tambahan untuk pembangunan rumah kampung deret.
Warga RT 9/2, Kasio, mengeluarkan uang Rp25 juta sampai Rp30 juta untuk tambahan pembangunan rumah.
"Rp53 juta itu bantuan dari Pemprov, tidak ada potongan dan bantuannya bersih. Tapi kita tombokin. Tapi gak masalah karena bangun untuk rumah sendiri," kata dia.
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
Terkini
-
Apa Itu Tax Amnesty? Menkeu Purbaya Sebut Tidak Ideal Diterapkan Berulang
-
Sebut Hasil Rekrutmen Damkar Diumumkan Pekan Depan, Pramono: Saya Minta Jangan Terlalu Lama
-
Cinta Segitiga Berdarah di Cilincing: Pemuda 19 Tahun Tewas Ditusuk Mantan Pacar Kekasih!
-
Segera Diadili Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN, Sidang Kopda FH dan Serka N Bakal Digelar Terbuka
-
Tragedi Rumah Tangga di Cakung: Suami Bakar Istri dan Kontrakan Ditangkap Usai Kabur 3 Hari
-
Tawuran Antar Remaja di Palmerah Pecah, Dua Kantor RW Rusak Akibat Sambitan Batu
-
Gugatan Ijazah Gibran: Tuntutan Mundur Dijawab Peringatan 'Kisruh Ruang Politik
-
PDIP Pecat Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin Moridu, Ngaku Mau Rampok Uang Negara
-
Kisah Pilu Guru Agama di Usia Senja, 21 Tahun Dedikasi Dibalas Kontrak Paruh Waktu
-
PDIP Resmi Pecat Wahyudin Moridu usai Viral Mau 'Rampok Uang Negara': Tak Bisa Dimaafkan!