Suara.com - Menjelang Pemilu 2014, aksi black campaign dan provokasi marak. Mereka menyebarkan kebencian kepada pendukung calon presiden tertentu atau partai tertentu dengan mengangkat berbagai tema, SARA misalnya.
Aksi provokasi, antara lain dilakukan melalui saluran media sosial. Mereka masuk ke komunitas-komunitas pendukung capres atau partai tertentu untuk membuat suasana panas.
Sasaran aksi tersebut, antara lain komunitas pendukung calon presiden dari PDI Perjuangan Joko Widodo (Jokowi) dengan fan page Facebook bernama Jokowi For President 2014. Fan page ini memiliki 57,183 anggota.
Salah satu aksi provokasi dilakukan oleh pemilik akun Facebook berinisial MFY. Tiba-tiba yang bersangkutan memposting tulisan untuk menghina dan merendahkan Jokowi. “T.. A...NG.Yang ga trma {duel} ama gw. Dah ga percaya gw sm jokowi.ternya byk orang2 kafir yg mendukung m….t jokowi. A….g lo jokowi.”
Ratusan pendukung Jokowi tak terima begitu saja dengan postingan MFY. Mereka beramai-ramai mengeroyoknya lewat kolom komentar Facebook. Ada yang menghujat balik, ada yang menasihati, ada juga yang bilang hal itu tak usah ditanggapi serius-serius, cukup doakan saja.
Misalnya pemilik Facebook bernama Sri Ndary. Ia menulis begini:
“Anaknya ganteng. ... gmn klo dia tau bpk nya kayak gini ..... ujo melu2 lo thole kyk bpk mu.... sekolah yg bener biar bisa jd presiden.”
Kemudian pemilik akun Facebook bernama Torus Nababan menambahkan bahwa orang yang menghina Jokowi hanyalah orang yang sakit hati melihat kesuksesan Jokowi.
“Basah (barisan sakit hati),” demikian posting Torus di Facebook-nya.
Pemilik nama Prakuswo Bole Juga MazCuz lebih elegan merespon postingan MFY. “Betapa beruntungnya pak Jokowi krn ada orang bersedia mnghapus dosa2 beliau dg cara memaki dan mnghina. Semoga Allah selalu memberkahi pak Jokowi.”
Yang marah betul dengan postingan MFY adalah pemilik nama Soerbakti Pembrontak. Ia bilang begini: “mau kau,saya buat sperti ini bung (ada gambar banteng menyeruduk matador).... brfikir 1000 x dlu kau klau mau brantam sma para Banteng bung !!"
Ada juga yang merespon dengan nada menakutkan. Ini disampaikan oleh pemilik akun Facebook Sabda Dewa.
“Semoga dg ucapanya gk terjadi apa" dg semua keluarganya yg berada di KUDUS.”
Sementara itu, pemilik nama Tonny Bakara tak mau terjebak dengan aksi black campaign itu. Ia minta para pendukung Jokowi tenang-tenang saja.
“@Restu, @ WisangGeni @ Birli, dan teman2 lainnya : gak usah di tanggapi, lihta potonya, kasihan , cuma anak kecil gak terawat....kalau ngomong jorok bgt ketahuan bapak - maknya kayak apa.... ya wes mas @M Faik....ntar tak beliin permen.... cup ya le....”
MFY sendiri tidak pernah merespon semua serangan balik dari pendukung Jokowi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- Nggak Perlu Jutaan! Ini 5 Sepatu Lari Terbaik Versi Dokter Tirta untuk Pemula
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
Geger Isu Patrick Kluivert Dipecat Karena Warna Kulit?
-
Parah! SEA Games 2025 Baru Dimulai, Timnas Vietnam U-22 Sudah Menang Kontroversial
-
Adu Gaji Giovanni van Bronckhorst vs John Heitinga, Mana yang Pas untuk Kantong PSSI?
-
5 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Kebutuhan Produktivitas dan Gaming
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah Terbaru Desember 2025, Pilihan Wajib Gamer Berat dan Multitasker Ekstrem
Terkini
-
Hasil DNA Kerangka Positif, Jenazah Alvaro Kiano akan Dimakamkan Besok
-
Awas Cuaca Ekstrem, DPR Minta Kemenhub hingga BMKG 'Kawin' Data Demi Mudik Nataru Aman
-
TOK! Hakim Djuyamto Cs Dibui 11 Tahun Gegara Jual Vonis Kasus CPO
-
Percepat Penanganan, Mendagri Ajak Pemda Bantu Daerah Terdampak Bencana
-
Puan Maharani Soal Bantuan Bencana Dilempar dari Heli: Jaga Martabat Korban
-
Gubernur Papua Tengah Meki Nawipa Gelontorkan Rp90 Miliar, 26 Ribu Siswa Kini Sekolah Gratis!
-
Mensos Ingatkan Instansi Pemerintah dan Swasta Harus Beri Kesempatan Kerja untuk Disabilitas
-
Pentingnya Pembangunan Berbasis Aglomerasi untuk Gerakkan Ekonomi Kawasan
-
Banjir Sumatra Penuh Kayu Gelondongan, DPR Panggil Menhut Besok, Buka Peluang Bentuk Pansus
-
Dua Karyawan PT WKM Dituntut 3,5 Tahun Bui Buntut Sengketa Lahan Tambang di Maluku Utara