Suara.com - Jumlah titik panas (hotspot) sebagai indikasi kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau terus menurun. Berdasarkan data Satgas Tanggap Darurat Asap Riau di Pekanbaru, Minggu (30/3/2014), jumlah hotspot pantauan terakhir satelit NOAA-18 hanya menunjukkan satu titik panas di Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis.
Jumlah titik panas tersebut menurun jauh dibandingkan laporan sehari sebelumnya yang mencapai 121 titik. Meski begitu, pantauan Satgas Darat di lapangan menunjukkan masih ada 14 titik kebakaran besar yang perlu segera dipadamkan.
Sementara pantauan satelit Terra dan Aqua terdapat 18 titik panas di Riau. Perinciannya, di Kabupaten Kepulauan Meranti ada 1 titik, Bengkalis (3), Indragiri Hilir (8), Indragiri Hulu (2), Pelalawan (2), dan Siak (2).
Meski jumlah titik panas menurun, kualitas udara di sejumlah daerah justru memburuk akibat polusi asap.
"Bisa jadi titik panas tidak terlihat satelit karena pengaruh asap pekat. Ada tiga daerah yang polusinya berbahaya, yakni di Bangko, Duri Field dan Kandis," ujar Kepala Divisi Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo melalui pesan singkat.
Sedangkan polusi asap di Kota Pekanbaru terus berkurang ditandai dengan indeks pencemaran kini mencapai 77 yang artinya dalam status "Sedang". (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Heboh Tuduhan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, MKD DPR Disebut Bakal Turun Tangan
-
Pemkab Jember Kebut Perbaikan Jalan di Ratusan Titik, Target Rampung Akhir 2025
-
Kejagung Geledah Sejumlah Rumah Petinggi Ditjen Pajak, Usut Dugaan Suap Tax Amnesty
-
Kepala BGN Soal Pernyataan Waka DPR: Program MBG Haram Tanpa Tenaga Paham Gizi
-
Muhammad Rullyandi Sebut Polri Harus Lepas dari Politik Praktis, Menuju Paradigma Baru!
-
Hari Pertama Operasi Zebra 2025, Akal-akalan Tutup Plat Pakai Tisu Demi Hindari ETLE
-
Anak Legislator di Sulsel Kelola 41 SPPG, Kepala BGN Tak Mau Menindak: Mereka Pahlawan
-
Guru Sempat Cium Bau Bangkai di Menu Ayam, BGN Tutup Sementara SPPG di Bogor
-
KPK Akui Belum Endus Keterlibatan Bobby Nasution dalam Kasus Korupsi Pengadaan Jalan Sumut
-
Luncurkan Kampanye Makan Bergizi Hak Anak Indonesia, BGN: Akses Gizi Bukan Bantuan