Suara.com - Keluarga penumpang pesawat nahas Malaysia Airlines MH370 sudah 28 hari menunggu kepastian tentang sanak sudara mereka. Tetapi keluarga korban kecelakaan pesawat Malaysia Airlines MH653 tak jua kunjung tahu, apa yang menyebabkan famili mereka tewas lebih dari tiga dekade silam.
Pesawat MAS 653 dilaporkan dibajak pada 1977, ketika sedang terbang dari Penang ke Kuala Lumpur. Pesawat Boeing 747-200 itu akhirnya jatuh di hutan bakau dan menewaskan 100 penumpang dan kru di dalamnya. Sebelum MH370, itu adalah kecelakaan paling mematikan dalam sejarah penerbangan Malaysia.
"Tigapuluh tujuh tahun sudah, kami pun belum tahu apa yang sebenarnya terjadi," kata Ruth Parr, yang kehilangan ayahnya Thomas, saat masih berusia 19 tahun.
Identitas pembajak atau para pembajak dalam insiden itu belum juga diketahui. Satu-satunya petunjuk dalam peristiwa itu adalah rekaman suara dari ruang kokpit yang menggambarkan letusan pistol, saat pesawat dibajak ketika mendekati Kuala Lumpur.
Meski dilaporkan jatuh di hutan bakau, tetapi beberapa saksi peristiwa itu menyebutkan bahwa pesawat itu lebih dulu terbakar sebelum jatuh. Beberapa saksi lain mengatakan mendengar ledakan sebelum pesawat itu menabrak tanah.
Bagi keluarga korban MH653, tragedi MH370 membuka kembali kenangan pahit di tahun 1977 itu.
"Anda akan membawa kenangan itu selamanya," kata Tom Sherrington yang ayahnya, Richard, berada dalam pesawat MH653 ketika pembajakan itu terjadi.
Kepada keluarga penumpang MH370 dia berpesan untuk mencoba fokus pada sanak saudara mereka dan jangan mencari orang untuk disalahkan. "Saya akan bilang kepada mereka bahwa jangan terlalu terobsesi dengan detail dan segala tudingan," kata dia. (CNN)
Berita Terkait
-
Baterai Kotak Hitam MH370 Habis 7 April, Tim Pencari Berpacu dengan Waktu
-
Malaysia Bantah Terima Laporan dari Jakarta Soal Penumpang MH370 Pernah Menelepon
-
Datang ke Malaysia, Keluarga Korban MH370 Asal Cina Protes Keras
-
Hari Ini, Pencarian Serpihan MH370 Gagal
-
Tragedi MH370 Jadi Momentum Kerukunan Warga Malaysia
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
Terkini
-
Skandal Makan Bergizi Gratis? BGN Stop Operasi Ratusan Dapur, Unggah Foto dan Video Jadi Wajib!
-
Tragis! Pria Tewas Terlindas Truk di Pulogadung, Sempat Terserempet Motor
-
Ciliwung Meluap usai Hujan Deras, 20 RT di Jakarta Terendam Banjir
-
Karen Agustiawan Sebut Pemerintah Lempar Tanggung Jawab ke Pertamina soal Sewa Tangki BBM
-
Cuaca Hari Ini: Jakarta dan Sekitarnya Hujan Hingga Malam Hari
-
Kemenko PMK Kembangkan Sistem Berbasis AI untuk Pantau Layanan Anak Usia Dini
-
Revisi UU Penyiaran Disorot, Ahli: Era Digital Butuh Regulasi Waras dan KPI yang Kuat!
-
Diduga Lakukan Penggelapan Mobil Inventaris Kantor, Eks CEO dan Direktur Perusahaan Dipolisikan
-
Amerika Serikat dan Venezuela Memanas: Kapal Induk Dikerahkan ke Laut Karibia, Ini 5 Faktanya
-
Gempa Magnitudo 6,5 Leeward Island, BMKG: Tidak Ada Potensi Tsunami di Indonesia