Suara.com - Selain bernada tinggi ketika ditanya soal tidak tercapainya target suara PDI Perjuangan, bakal calon presiden dari PDI Perjuangan, Joko Widodo (Jokowi) juga menuding lawan politiknya.
Tudingan tersebut diutarakan Jokowi, terkait ketidakberesan dalam pileg kemarin (9/4/2014). Menurutnya, yang dilakukan lawan politik sudah tidak sehat, lantaran menyerang dirinya secara pribadi.
"Waktu tarung pileg kemarin yang diserang saya, capresnya. Padahal seharusnya tidak seperti itu. Masalahnya yang terjadi di lapangan justru seperti itu, nyerangnya saya. Padahal (pemilihan) capresnya masih 9 Juli," tegas Jokowi di Balai Kota, Kamis (10/4/2014).
Secara umum, Jokowi menilai ada yang kurang dalam pileg ini. Meski dia mengakui seluruh kader, simpatisan dan relawan telah bergerak.
Jokowi menambahkan, ada 2 faktor yang membuat pileg kemarin kurang maksimal dan tidak mencapai target, lebih dari 20 persen.
"Ada dua, darat dan udara. Udara lewat marketing politik, lewat iklan, dan darat, calegnya sendiri. Artinya caleg harus bisa menjual. Menjual produknya, Misalnya dirinya sendiri, programnya, mungkin capresnya (saya) bisa saja. Itu marketing politik yang harus dilakukan di darat," kata Jokowi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO