Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) meresmikan penataan area makan pasar blok G Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (14/4/2014).
Jokowi dalam sambutannya sempat bercerita tentang penataan yang dianggapnya sudah lebih baik. Menurutnya satu setengah tahun yang lalu, kondisi area makan masih berantakan dan bersebelahan dengan lokasi tempat pemotongan kambing.
"Saat itu saya sering ditawari, saya tahu makanannya enak-enak. Tapi kalau tempatnya kayak waktu itu saya tidak siap. Tapi kalau sekarang asalkan gratis saya mau. Siapa yang mau traktir saya? Saya mau," ucap Jokowi dan disambut tawa para pedagang yang hadir.
Namun saat dirinya memberikan pesan ke pedagang, tiba-tiba sejumlah pedagang yang hadir berteriak meminta modal kepada Jokowi.
"Modal pak, modal. Kami butuh modal," ujar para pedagang di pasar.
Mendengar teriakan pedagang, mantan Walikota Solo ini mengungkapkan pihaknya bersedia memberikan modal kepada pedagang, namun pedagang diminta bersabar.
"Modal, modal. Ya sudah nanti diberi, tapi diajukan dulu," kata Jokowi.
Area makan di Pasar Blok G Tanah Abang dibangun di lahan seluas 1.030,52 meter persegi. Area makan ini diperbaiki sejak Tanggal 23 Desember 2013 dan telah selesai pada Tanggal 20 Maret 2014 oleh Zeni Kodam Jaya (Zidam).
Area makan ini mampu menampung 103 tempat usaha dengan jumlah pedagang yang terdaftar sebanyak 103 pedagang, yang 68 pedagang merupakan pedagang eksisting dan 35 pedagang merupakan hasil relokasi PKL.
Selain itu, tempat ini dilengkapi dengan fasilitas etalase, kitchen set, meja dan kursi makan kurang lebih 388 unit.
Anggaran yang dikeluarkan untuk penataan ulang area makan ini kurang lebih Rp 1.2 miliar yang merupakan bantuan dari Bank Indonesia, Bank DKI, Bank BRi dan Bank BCA.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO