Suara.com - Konflik internal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) semakin memanas. Epyardi Asda selaku Ketua DPP PPP, mengungkapkan bahwa PPP kini seperti terbagi dua kelompok, yaitu yang memilih mendukung bakal capres Prabowo Subianto, serta yang ingin mendukung Joko Widodo (Jokowi).
"Di PPP, faksi masih bergerak kencang. Ada suara-suara di PPP yang mendukung Prabowo, tapi masih ada juga suara-suara kelompok partai di internal PPP yang juga melakukan komunikasi ke Jokowi," kata Epyardi, dalam perbincangan di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (19/4/2014).
Meski demikian, Epyardi menegaskan bahwa perpecahan ini semata merupakan sebuah dinamika di internal PPP. Artinya menurutnya, bahwa siapa pun yang menjadi pemenang di pertarungan internal ini, sifatnya akan dinamis.
Dia juga menyatakan bahwa hal ini tidak bisa diterjemahkan sebagai lemahnya koalisi poros (parpol) Islam. "Karena semua itu dinamika partai. Partai kita punya faksi, dan masih wajar," tegasnya.
"Tapi, faksi itu menguat ketika penentuan capres dan cawapres dan penentuan ketua umum partai. Ini momentumnya. Kalau pun (sebelumnya) tidak ada faksi, bisa jadi akan muncul faksi baru gara-gara penentuan capres dan cawapres. Ini akan sangat dinamis," tandasnya.
Berita Terkait
-
Bukan Cuma Wacana, Ini Target Rinci Pemindahan ASN ke IKN yang Diteken Presiden Prabowo
-
Presiden Prabowo 'Ketok Palu!' IKN Resmi Jadi Ibu Kota Politik 2028 Lewat Perpres Baru
-
Penggugat Ijazah Gibran Bantah Bagian dari Musuh Keluarga Jokowi: Saya Tidak Sedang Mencari Musuh!
-
Dapat Kesempatan Berpidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Bakal Terbang ke New York?
-
Bukan Kursi Menteri! Terungkap Ini Posisi Mentereng yang Disiapkan Prabowo untuk Mahfud MD
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO