Suara.com - Peran calon wakil presiden (cawapres) pada Pemilu 2014 ini disebut akan sangat menentukan. Artinya, bukan hanya calon presiden (capres) yang harus kompeten, tetapi cawapresnya pun harus lebih kompeten.
Hal itu antara lain disampaikan oleh salah seorang pakar komunikasi politik, Dr Emrus Sihombing, saat bicara mengenai siapa cawapres yang pas untuk bakal capres Joko Widodo (Jokowi). Dalam hal ini, Emrus punya pandangan tersendiri, yakni karena menurutnya Jokowi kental dengan budaya Jawa, maka tidak enak kalau bawahan atau cawapresnya itu lebih tua dari dia.
"Misalnya Jusuf Kalla (JK) sama Akbar Tanjung. Mereka (itu) tokoh nasional dan sudah senior, sudah makan asam garam dan teruji dalam kepemimpinannya," ujar Emrus di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (19/4/2014).
Dikatakan Emrus, dibandingkan mereka berdua, Jokowi sendiri sementara ini masih "pendatang baru". "(Sementara) Yang dua ini kaliber semua, jago-jago semua," tegasnya.
Sehubungan dengan itu, Emrus berpendapat bahwa sebaiknya Jokowi didampingi oleh tokoh muda. Tepatnya lagi menurutnya, seorang tokoh muda yang bisa menutupi kelemahan Jokowi.
"Apakah Jokowi mau dan bisa memimpin, kalau dari mereka berdua (JK atau Akbar) menjadi wakil presidennya? Yang terbaik adalah tokoh muda yang menjadi cawapresnya, yang sekaligus bisa menutupi kelemahan Jokowi sendiri. Jadi harus menutupi, tidak hanya muda saja," imbuhnya.
Saat ditanya siapa kira-kira cawapres muda dari internal Golkar misalnya, yang pantas mendampingi Jokowi, Emrus mengungkapkan nama Priyo Budi Santoso. Untuk itu, dia menambahkan bahwa memang sudah saatnya tokoh muda yang maju, sementara yang tua agar legowo.
"Sudah waktunya teman-teman yang tua legowo. Jangan terlalu memaksakan dirilah. Karena dinamika di depan, (ada) persaingan global dengan teknologi sosial media," tegasnya.
Selama ini, Emrus sendiri mengaku aktif mengutarakan agar pendamping Jokowi itu tokoh muda. Alasannya, selain untuk menghadapi persaingan global, tokoh muda juga dinilai lebih agresif dan aktif.
"Mereka (tokoh tua) bergerak tidak cepat, tidak agresif, lamban. Maka kita akan tertinggal di semua sektor, baik di pemerintahan, legislatif, swasta, perusahaan. Dari aspek psikologis, mereka yang muda lebih mobile, lebih bergerak," tuturnya.
Berita Terkait
-
Prabowo Terbang ke Jepang, AS, hingga Belanda, Menlu Sugiono Beberkan Agendanya
-
Jokowi Gagas Prabowo - Gibran Kembali Berduet di 2029, Pakar: Nasibnya di Tangan Para "Bos" Parpol
-
Pidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Mengulang Sejarah Perjuangan Diplomasi Prof Sumitro
-
Prabowo Ubah IKN jadi Ibu Kota Politik Dinilai Picu Polemik: Mestinya Tak Perlu Ada Istilah Baru!
-
Jenderal 'Pemecat Sambo' Jadi Penasihat Prabowo: Misi Bersih-Bersih Polri Dimulai?
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
Terkini
-
Stok Beras Bulog Menguning, Komisi IV DPR 'Sentil' Kebijakan Kementan dan Bapanas
-
Prabowo Terbang ke Jepang, AS, hingga Belanda, Menlu Sugiono Beberkan Agendanya
-
Jokowi Gagas Prabowo - Gibran Kembali Berduet di 2029, Pakar: Nasibnya di Tangan Para "Bos" Parpol
-
Pidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Mengulang Sejarah Perjuangan Diplomasi Prof Sumitro
-
Prabowo Ubah IKN jadi Ibu Kota Politik Dinilai Picu Polemik: Mestinya Tak Perlu Ada Istilah Baru!
-
11 Tahun DPO hingga Lolos Nyaleg, Jejak Litao Pembunuh Anak Ditahan usai Jabat Anggota DPRD
-
Apa Itu Tax Amnesty? Menkeu Purbaya Sebut Tidak Ideal Diterapkan Berulang
-
Sebut Hasil Rekrutmen Damkar Diumumkan Pekan Depan, Pramono: Saya Minta Jangan Terlalu Lama
-
Cinta Segitiga Berdarah di Cilincing: Pemuda 19 Tahun Tewas Ditusuk Mantan Pacar Kekasih!
-
Segera Diadili Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN, Sidang Kopda FH dan Serka N Bakal Digelar Terbuka