Suara.com - Ketua umum Partai persatuan Pembangunan (PPP), Suryadharma Ali mengatakan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) pada Sabtu (19/4/2014) yang memberhentikan dirinya sebagai aksi liar. Menurutnya segala bentuk kegiatan partai, mulai Rapimnas, Mukernas ataupun Muktamar luar biasa, penyelenggaranya adalah ketua umum.
"Apabila diluar hal itu maka itu liar," jelasnya, saat mengunjungi Kantor DPP PPP di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Minggu (20/4/2014) malam.
Laki-laki yang biasa disebut SDA ini mengaku tidak merasa membuat undangan untuk pemrakarsa Rapimnas, juga surat undangan kepada ketua DPP dan Ketua wilayah. Padahal, menurutnya, segala macam bentuk surat-surat seharusnya ditandatangani oleh Ketua Umum.
SDA menambahkan sebenarnya ia terbuka dengan penyelenggaraan Rapimnas, "Saya sangat terbuka, yang saya sesali adalah diciptakan masalah, tetapi tidak ada tabayun atau klarifikasi kepada saya," ujarnya sambil menambahkan semua ini sudah menjadi tradisi di partai berlambang Kabah ini. Tapi, ujarnya, nampaknya sebagian petinggi PPP keluar dari tradisi itu.
Konflik internal di tubuh PPP ini berawal dari langkah Suryadharma Ali yang menghadiri kampanye akbar Partai Gerindra di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.
Langkah Suryadharma ini menuai protes dari sebagian pengurus, termasuk Wakil Ketua Umum PPP Emron Pangkapi. Buntutnya 26 DPW mendesak SDA dijatuhi sanksi. Namun SDA tak bergeming. Ia justru memecat Emron dan secara terbuka memberikan dukungan kepada Prabowo Subianto menjadi calon presiden, sehingga kisruh di tubuh PPP makin ruwet. Padahal, jika saja dia lebih elegan dalam berkomunikasi dengan Prabowo mungkin situasinya tak serunyam sekarang.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka