Suara.com - Seorang siswa SD di KM 8 Kemuning Kabupaten Indragiri Hiir, Provinsi Riau terpaksa harus berjalan kaki sepanjang puluhan kilo meter setiap hari ke sekolah, terkadang dia harus tidak masuk hingga dirinya tertinggal satu tahun.
"Saya masih kelas satu SD di sekolah yang berada di areal Perkebunan Sawit, satu tahun tidak naik kelas karena sering tidak masuk sekolah," kata Bayu (8) di Tembilahan, Sabtu (26/4/2014)
Ia mengatakan, keinginan dia untuk bersekolah sangat tinggi agar bisa mengubah nasib ke depan, tidak seperti orang tuanya yang hanya saat ini berjualan kue berkeliling hingga larut malam dari rumah ke rumah warga dan karyawan perusahaan untuk membiayai hidup sehari - hari.
Karena tinggal di lokasi terpencil jauh dari permukiman penduduk, tentu harus pergi ke sekolah menempuh jarak puluhan kilo meter. Karena kelelahan, Bayu terkadang malas untuk sekolah bahkan kerap tidak hadir akibat terlambat, untungnya tidak pernah dimarahi guru.
"Saya sedih juga, terkadang menangis di tengah jalan tetapi harus tetap sekolah, kecapean saya berhenti, kepanasan saya berteduh, inginnya saya pakai sepeda tetapi belum ada uang untuk membeli," katanya.
Menurut Bayu, perasaan minder ada, bahkan tepercik di hati untuk berhenti sekolah karena tidak mampu berjalan setiap harinya menuju sekolah. Di saat hujan, jalan sangat becek, kotor hingga sepatu pun harus ditenteng, dan setiba di sekolah baru dipasang.
Orang tua Bayu, Wati (35) mengatakan, keinginan anaknya bersekolah cukup tinggi, walaupun dirinya harus berjualan kue setiap hari di areal perkebuanan sawit PT Halona dan Perkebunan Sawit MS Kaban.
"Saya tidak merasa lelah untuk kepentingan anak saya, tetapi kemampuan saya hanya terbatas biaya hidup, membeli keperluan sekolah Bayu apa adanya sementara keinginan Bayu untuk punya sepeda belum dapat direalisasikan," ucapnya. (Antara)
Berita Terkait
-
Apresiasi Kejujuran, KPK Undang 6 Siswa SD Penemu Ponsel untuk Podcast Antikorupsi
-
7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
-
Berkeliaran di Kantin SD Tiap Pagi, ASN Predator Seks Anak Cabuli 5 Siswa di NTB, Begini Modusnya!
-
10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
-
Jujur Kembalikan Ponsel Temuan, 6 Siswa SD Dapat Pin Khusus dari Kapolda Metro Jaya
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Kondisi Terkini Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta: Masih Lemas, Polisi Tunggu Lampu Hijau Dokter
-
Duka Longsor Cilacap: 16 Nyawa Melayang, BNPB Akui Peringatan Dini Bencana Masih Rapuh
-
Misteri Kematian Brigadir Esco: Istri Jadi Tersangka, Benarkah Ada Perwira 'W' Terlibat?
-
Semangat Hari Pahlawan, PLN Hadirkan Cahaya Bagi Masyarakat di Konawe Sulawesi Tenggara
-
Diduga Rusak Segel KPK, 3 Pramusaji Rumah Dinas Gubernur Riau Diperiksa
-
Stafsus BGN Tak Khawatir Anaknya Keracunan karena Ikut Dapat MBG: Alhamdulillah Aman
-
Heboh Tuduhan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, MKD DPR Disebut Bakal Turun Tangan
-
Pemkab Jember Kebut Perbaikan Jalan di Ratusan Titik, Target Rampung Akhir 2025
-
Kejagung Geledah Sejumlah Rumah Petinggi Ditjen Pajak, Usut Dugaan Suap Tax Amnesty
-
Kepala BGN Soal Pernyataan Waka DPR: Program MBG Haram Tanpa Tenaga Paham Gizi