Suara.com - Tiga organisasi pemerhati satwa, Animal Friends Jogja (AFJ), Garda Satwa Indonesia (GSI), dan Jakarta Animal Aid Network memulai berkampanye "Dogs Are Not Food" demi menghentikan perdagangan daging anjing sebagai makanan.
Mereka menyebarkan petisi lewat situs change.org berisi permohonan kepada kepala daerah, khususnya Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan Sri Sultan Hamengkubuwono X untuk menghentikan serta mengategorikan perdagangan daging anjing untuk konsumsi sebagai ilegal.
Raoul Hakim dari GSI mengatakan setelah DKI Jakarta dan Yogyakarta, akan ada petisi untuk kepala daerah Bandung dan Bali.
Petisi diajukan kepada kepala daerah agar menegakkan aturan bahwa anjing bukan termasuk hewan ternak untuk dikonsumsi.
"Dalam peraturan daerah, hewan potong itu unggas, sapi, domba, kambing dan kerbau. Tidak ada anjing, dari situ sudah ada pelanggaran" ujar dia.
Ia menjelaskan kampanye ini digagas atas kekhawatiran terhadap nasib anjing yang ditangkap demi dijadikan santapan manusia. Proses menangkap hingga mengolah daging anjing ini kerap menyiksa satwa tersebut, seperti mengikat moncong dan melempar anjing-anjing yang masih hidup ke dalam bak truk.
Kekhawatiran lainnya adalah penyebaran penyakit ,seperti rabies, kolera, dan trikinelosis akibat menangani atau memakan daging anjing.
Model Davina Veronica yang juga anggota GSI menyebutkan kampanye ini hanya untuk membela hak dan kesejahteraan satwa. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Respons Pimpinan DPR Usai MK Larang Polisi Aktif di Jabatan Sipil, Apa Katanya?
-
Roy Suryo Cs Diperiksa Maraton: Dicecar Ratusan Pertanyaan Soal Fitnah Ijazah Jokowi!
-
Bivitri Susanti: Penetapan Soeharto Sebagai Pahlawan Bisa Digugat ke PTUN dan MK
-
Ini Alasan Polisi Tak Tahan Roy Suryo Cs Usai Diperiksa Tersangka Kasus Fitnah Ijazah Palsu Jokowi
-
Tidak Ada Kriteria Amnesti Bagi Koruptor, Menko Yusril Jelaskan Kewenangan Presiden
-
Putusan MK Larang Polisi Aktif Duduki Jabatan Sipil, Yusril: Jadi Masukan Reformasi Polri
-
Prabowo Sudah Dengar Gerindra di Sejumlah Daerah Tolak Budi Arie Gabung, Suara Bakal Dipertimbangkan
-
Tok! DPR-Pemerintah Sepakati Bawa RUU KUHAP ke Paripurna untuk Disahkan, Ini Substansinya
-
Jelang Hari HAM Sedunia, Yusril Sebut Tak Ada Bahasan Amnesti-Abolisi untuk Aktivis Demo Agustus
-
Jelaskan Ada Pengkondisian dalam Akuisisi Kapal, KPK Bantah Kriminalisasi Kasus ASDP