Suara.com - Sejumlah elit partai mulai berdatangan ke Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jumat (9/5/2014) malam. Para elit partai ini datang ke KPU untuk menghadiri undangan pengumuman rekapitulasi suara nasional.
Dari pantauan Suara.com, Sekretaris Jenderal DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy, Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Tjahjo Kumolo dan Ketua Harian DPP Partai Demokrat Syarief Hasan.
Syarief Hasan sendiri datang memenuhi undangan, namun cuma sebentar dia masuk ke ruang pleno dia langsung meninggalkan lokasi.
Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Andi Nurpati mengatakan Syarief pergi karena KPU tidak menepati jadwal undangannya.
"Ini untuk menghadiri undangan KPU bahwa malam ini 19.30 akan ada pengumuman pleno penetapan suara nasipnal, maka seluruh pimpinan DPP parpol datang. Saya juga datang untuk itu. Karena dia (syarif) sudah di sini, karena lama, ya beliau keluar dulu. Mudah-mudahan dia mau balik lagi," tutur Andi Nurpati.
Namun, ketika ditanyakan Syarief Hasan kecewa dengan undangan KPU ini, Andi tidak menjawab tegas.
"Saya kira namanya juga pimpinan, biasanya mentaati yang memberi undangan, ketika tidak tepat waktu boleh ambil langkah selanjutnya. Tapi katanya dia balik lagi," tutur Andi.
Malam ini, tepat pada pukul 00:00 adalah batas akhir buat KPU melakukan rekapitulasi. Sampai sekitar pukul 21:30, tinggal dua propinsi lagi yang belum disahkan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- Reaksi Kocak Amanda Manopo Ditanya Malam Pertama Usai Menikah: Kita Coba Hari Ini
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Jurnalis Myanmar Dorong Pembentukan Dewan Pers ASEAN, Perkuat Solidaritas Kebebasan Pers
-
Kabinet Prabowo Copy Paste Era Bung Karno, Ikrar Nusa Bhakti: Pemborosan di Tengah Ekonomi Sulit
-
Seleksi Pejabat BPJS Tak Sekadar Rotasi Jabatan, Pansel Cari Pemimpin yang Bisa Reformasi JKN
-
Ikon Baru Jakarta! 'Jembatan Donat' Dukuh Atas Dibangun Tanpa Duit APBD, Kapan Jadinya?
-
Proyek Galian Bikin Koridor 13 'Lumpuh', Transjakarta Kerahkan Puluhan Bus Tambahan
-
Larang Perdagangan Daging Anjing dan Kucing, Gubernur Pramono Siapkan Pergub dalam Sebulan
-
BNI Dukung BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Layanan Jaminan Sosial lewat BNIdirect Cash
-
'Auditnya Menyusul Belakangan,' Serangan Balik Kubu Nadiem Usai Kalah di Praperadilan
-
Percepat Pembangunan Papua, Mendagri Tekankan Pentingnya Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah
-
KPK Ungkap Korupsi JTTS Direncanakan Bintang Perbowo Jauh Sebelum Jadi Bos Hutama Karya