Suara.com - Ledakan dan kebakaran tambang batu bara di Soma, Turki, yang menelan 283 korban jiwa memicu kemarahan masyarakat. Unjuk rasa yang yang digelar di sejumlah kota besar berlangsung ricuh.
Dalam aksi, massa demonstran mengecam pemerintahan Perdana Menteri Tayyip Erdogan yang dinilai melalaikan keselamatan pekerja tambang. Massa juga marah karena kurangnya informasi mengenai upaya penyelamatan korban yang masih terperangkap.
Di Kadikoy, demonstran bertindak anarkis dengan melakukan perusakan terhadap fasilitas pemerintah. Sementara di Ankara, polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan demonstran.
Perdana Menteri Erdogan sendiri telah menetapkan tiga hari berkabung untuk menghormati para korban. Namun, dirinya menganggap peristiwa itu bisa terjadi kapan saja dan terkesan membela diri saat ditanyakan apakah sudah dilakukan upaya pencegahan terhadap insiden semacam itu.
Pemerintah kian menjadi bulan-bulanan massa setelah muncul foto ajudan wakil Erdogan, Yusuf Yerkel, yang menendang seorang demonstran di Soma. Namun pembelaan pun datang dari rekan Yerkel. Menurut sang rekan, si demonstran-lah yang membuat masalah. (Reuters)
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
KPK Akhirnya Ambil Alih Kasus Korupsi Petral dari Kejagung, Apa Alasannya?
-
KPK Selidiki Korupsi Google Cloud, Kuasa Hukum Bantah Nadiem Makarim Terlibat
-
Kemenpar Dukung Pesta Diskon Nasional 2025: Potongan Harga 20-80 Persen!
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB