Suara.com - Loyalis Jusuf Kalla (JK) beratribut Partai Golkar datang ke rumah Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Megawati Sukarnoputri, di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta, Senin (19/5/2014) pagi sekira pukul 08.50 WIB.
Namun, kedatangannya ini ditolak dan tidak diperbolehkan masuk oleh petugas penjaga rumah dengan alasan belum jadwalnya untuk acara dimulai.
"Belum boleh masuk Pak," kata petugas penjaga keamanan rumah Megawati.
"Saya datang untuk menemani Pak JK. Dia sudah final kan menjadi cawapres untuk Jokowi," tutur Loyalis JK ini. Dia adalah Ketua Dewan Pertimbangan Sulawesi Utara Max Lumintang.
"Iya kemungkinan, dan sudah diumumkan Pak JK sudah dilamar oleh PDI Perjuangan," kata Lumintang yang ditawa pewarta.
Dia menerangkan, kedatangannya ini mewakili dukungan JK dari rakyat Sulawesi Utara. Dia pun setuju dengan pencawapresan JK dengan Jokowi ini.
"(Cawapres JK) Ini kan bukan secara partai, tapi secara pribadi. Tidak perlu melepas atribut, karena JK adalah milik rakyat," tuturnya.
Dia menegaskan, meskipun Golkar mendukung partai lain, dia dan pendukung lainnya akan tetap mendukung JK.
Untuk diketahui, di rumah Megawati ini akan diadakan pemberian dukungan terhadap pencapresan Joko Widodo (Jokowi).
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Demo 9 September 2025: BEM UI dan UIN Kepung DPR Lagi, Tagih Janji Realisasi Tuntutan 17+8
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Menhan Sjafrie Sjamsoeddin Resmi Rangkap Menkopolkam Ad Interim, Langsung Ambil Komando
-
Ingin Sambungkan MRT Jakarta ke Banten, Pramono Anung Desak Dirut Cari Akal!
-
LHKPN Bongkar Kekayaannya Rp27 Miliar, Tapi Wamen Haji Dahnil Anzar Tetap Santai Kerja Naik KRL
-
Tampang 2 Pembunuh Keluarga Sahroni, Kronologinya Mengerikan: Tega Habisi Bayi dan Rampok Rp7 Juta
-
Rencana Jadikan PAM Jaya PT Dapat Penolakan, Pramono: Sekarang Eranya Pendanaan Tak Hanya dari APBD
-
Sesama Teknokrat dari Kampus Saingan, Beda Pendidikan Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa vs Sri Mulyani
-
Otak Pembunuhan Keluarga Sahroni di Indramayu Ternyata Residivis, Motif Cuma Gegara Uang Rp750 Ribu
-
Usai Di-reshuffle, Budi Arie Bicara Dukungan ke Prabowo dan Isyarat Pulang ke Projo