Suara.com - Produsen pembuat pesawat Boeing dan Badan Intelijen Amerika Serikat (CIA) adalah dua pihak yang seharusnya ditanyai soal hilangnya pesawat MH370. Pendapat tersebut dikemukakan oleh mantan Perdana Menteri Malaysia Dr. Mahathir Muhammad.
"Seseorang menyembunyikan sesuatu. Tidak adil jika maskapai Malaysia Airlines (MAS) dan Malaysia yang dipersalahkan," kata Mahathir melalui blognya, Chedet.cc.
Dalam 11 paragraf tulisannya, Mahathir mengungkapkan sudut pandang dan teorinya terkait situasi yang terjadi. Mahathir juga mengatakan ada sesuatu yang luput dari perhatian. Media pun tidak memuat apapun tentang Boeing atau CIA.
"Mereka dapat mendarat dengan selamat atau bisa pula jatuh, tapi pesawat tidak mungkin hilang begitu saja. Hal itu tidak mungkin terjadi di era sekarang ini dengan sistem komunikasi serba canggih dan kapasitas penyimpanan besar dan hampir tidak terbatas," kata Mahathir.
Menurut Mahathir, sistem pelacakan pesawat sengaja dinonaktifkan. Mahathir cukup yakin bahwa data pesawat tersebut direkam oleh satelit.
"MH370 adalah sebuah pesawat Boeing 777. Pesawat itu dibuat dan diperlengkapi oleh Boeing, dengan demikian, semua komunikasi dan peralatan GPS telah dipasang oleh Boeing," kata Mahathir.
"Jika mereka rusak atau memang dinonaktifkan, Boeing pasti tahu bagaimana caranya dan tentu Boeing akan membuatnya tidak mudah dinonaktifkan karena perangkat tersebut sangatlah vital untuk keselamatan dan operasi pesawat tersebut," imbuhnya.
Selain itu, Mahathir menambahkan pula bahwa pada tahun 2006, Boeing telah mendapat hak paten untuk sebuah sistem canggih. Sistem itu dapat mengambil alih kendali pilot, sehingga pesawat bisa diterbangkan ke lokasi lain yang diinginkan.
Apa yang diungkap Mahathir bukan tanpa dasar. Dia mengutip sebuah tulisan John Croft tertanggal 1 Desember 2006 yang dimuat di Flightglobal.com. Croft menyebutkan tentang sebuah sistem autopilot yang bisa diaktifkan, baik oleh pilot, sensor, atau badan pemerintah seperti Badan Intelijen Amerika (CIA), jika ada teroris yang mencoba mengambil alih pesawat. (Asia One)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Pemprov Sumut Sediakan Internet Gratis di Sekolah
-
Bantuan Tahap III Kementan Peduli Siap Diberangkatkan untuk Korban Bencana Sumatra
-
Kasus Bupati Lampung Tengah, KPK: Bukti Lemahnya Rekrutmen Parpol
-
Era Baru Pengiriman MBG: Mobil Wajib di Luar Pagar, Sopir Tak Boleh Sembarangan
-
BGN Atur Ulang Jam Kerja Pengawasan MBG, Mobil Logistik Dilarang Masuk Halaman Sekolah
-
BGN Memperketat Syarat Sopir MBG Pasca Insiden Cilincing, SPPG Tak Patuh Bisa Diberhentikan
-
Bupati Kini Jadi 'Dirigen' Program MBG, Punya Kuasa Tutup Dapur Nakal
-
Program MBG Bikin Ibu di Lumajang Kantongi Ratusan Ribu, Ekonomi Lokal Melesat
-
Babak Penentuan Kasus Ijazah Palsu Jokowi, Polisi Gelar Perkara Khusus Senin Depan
-
Kebahagiaan Orangtua Siswa SMK di Nabire Berkat Program Pendidikan Gratis