Suara.com - Berbeda dengan sikap partainya, politisi senior Partai Golongan Karya (Golkar) Luhut Panjaitan memilih mendukung pasangan Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla sebagai calon presiden dan calon wakil presiden di Pemilu Presiden 2014.
"Sejak Jokowi diberi mandat oleh PDI Perjuangan sebagai capres (saya) telah mengambil posisi sebagai pendukung Jokowi," kata Luhut di Bakrie Tower, Jakarta, Selasa (20/5/2014).
Luhut mengatakan pilihan politiknya telah mendapat restu dari Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie.
"Maka saya dengan tegas, memberitahu dan pamit secara baik-baik kepada Ketum Golkar bahwa saya secara perorangan, dengan didukung oleh sejumlah purnawirawan jenderal dan tokoh masyarakat akan tetap berada sebagai pendukung Jokowi," kata Luhut.
Luhut mengaku terkejut dengan manuver partainya yang semula merapat ke PDI Perjuangan, tetapi di detik-detik terakhir sebelum Jokowi - JK deklarasi menjadi pasangan capres-cawapres, justru Golkar pindah haluan ke duet Prabowo - Hatta Rajasa.
Luhut menilai Jokowi merupakan calon presiden terbaik yang ada saat ini.
Di internal Partai Golkar, tak hanya Luhut yang berseberangan dengan sikap partai.
Siang tadi, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Partai Golkar Indra J Piliang bersama 30-an kader muda dari Partai Golkar berkumpul di Restoran Sari Kuring, Jakarta.
Kader yang tergabung dalam Insiator Forum Paradigma Gerakan Muda Indonesia (IFPGMI) berkumpul untuk mengritisi sikap partainya yang justru mendukung pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa di Pemilu Presiden yang akan diselenggarakan 9 Juli 2014. Mereka menyesalkan kenapa partai beringin tak ikut mengusung Jokowi dan JK.
Menurut Indra yang juga inisiator IFPGMI, sikap politik Partai Golkar dengan mendukung Prabowo – Hatta tidak sesuai dengan hasil Rapimnas VI yang diselenggarakan di Jakarta Convention Center, Senayan, Minggu (18/5/2014).
“Rapimnas, kan memandatkan kepada ketua umum (Aburizal Bakrie) menjadi capres atau cawapres. Nah, kalau tidak ada, dukung saja kader Golkar. Kami melihat dukungan terhadap Prabowo Hatta itu justru sesuatu yang tidak tepat dan yang tepat,” kata Indra.
Indra menambahkan seharusnya Partai Golkar mendukung JK karena JK adalah kader Partai Golkar.
Berita Terkait
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar
-
Jurus Prabowo Setop Wisata Bencana: Siapa Pejabat yang Disentil dan Mengapa Ini Terjadi?
-
Gus Yahya Ajak Warga Nahdliyin Bersatu Hadapi Tantangan, Terutama Bencana Sumatra