Suara.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan seruan moral kepada para peserta Pemilu Presiden maupun pendukungnya agar tidak menggunakan black campaign (kampanye hitam). Dengan demikian, proses pemilu berjalan damai dan fair.
"Memang dalam Pemilu Presiden tujuannya hanya satu, yaitu memenangkan pemilihan itu," kata Kepala Negara dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pemantapan Pelaksanaan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014 yang berlangsung di Istana Bogor, Provinsi Jawa Barat, Selasa (3/6/2014).
Itulah sebabnya, kata Presiden, diterapkan program dan strategi untuk mencapai kemenangan.
"Diterapkan siasat, cara, taktik yang luar biasa, inovatif, mulai dari soft sampai yang hard atau keras. Itu wajar," kata Kepala Negara.
Walau wajar, Kepala Negara mengingatkan bahwa strategi yang diterapkan untuk mencapai kemenangan di Pemilu Presiden 9 Juli 2014 tetap harus ada batasnya.
"Oleh karena itu, saya hanya pesan saja, salah satu dari dua itu akan jadi presiden 4,5 bulan lagi, akan memimpin kita semua. Tentu bagus kalau kompetisi ini dilakukan secara sehat sehingga masyarakat kita tidak dapat gambaran keliru," kata Presiden.
Presiden SBY khawatir bila proses Pemilu Presiden menggunakan cara-cara saling merusak dan menghancurkan, seperti black campaign, masyarakat akan memiliki pandangan yang tidak baik, dan dunia juga berpandangan keliru terhadap Indonesia.
"Khawatirnya, belum menang, tapi nama beliau-beliau itu sudah memberikan persoalan bagi 240 juta lebih rakyat," katanya.
"Harapan saya hanya itu. Mungkin ada yang bilang kompetisi secara ksatria, menang terhormat, banyak yang mencemoohnya, itu sesuatu yang kuno. Tapi saya percaya selalu ada jalan terbaik, ada batas. Tidak harus timbulkan luka yang dalam dan kerusakan yang tidak perlu," Presiden SBY menambahkan.
Pemilu Presiden diikuti oleh dua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa serta Joko Widodo dan Jusuf Kalla.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional