Suara.com - Guruh Soekarnoputra mengajak masyarakat Indonesia mendukung calon presiden nomor urut dua, Joko Widodo, di Pemilu Presiden 9 Juli 2014. Sebab, kata Guruh, hanya Jokowi yang diyakini bisa memperbaiki berbagai kerusakan, terutama mental, di Indonesia.
Kembalinya era orang-orang yang menamakan diri sebagai penerus Orde Baru, kata Guruh, harus dicegah.
"Kedua capres kita sama-sama mengklaim diri sebagai pengikut Bung Karno. Tetapi ada capres yang mengatakan dirinya penerus Soekarno, tetapi nada-nadanya akan menghidupkan jaman Orde Baru," kata Guruh ketika berkunjung ke markas Relawan Jokowi, Bara JP, Kamis (12/6/2014) malam.
Dalam siaran pers yang diterima suara.com, Guruh mengatakan Jokowi sudah membuktikan kinerjanya bisa memuaskan masyarakat.
"Orba itu hanya antek Barat. Kita mau mandiri, kok malah mau kembali ke Orba," ujar Guruh yang disambut tepuk tangan hadirin.
Mengenai kondisi bangsa Indonesia sekarang, Guruh memberi tiga catatan. Pertama, amandemen UUD 1945 yang sudah empat kali, malah kebablasan. Esensi UUD 1945 yang asli malah hilang, amandemen membuat Indonesia menjadi negara liberal.
Ke dua, Orde Baru sesungguhnya adalah sebutan terhadap diri sendiri, oleh orang-orang yang menjatuhkan Bung Karno. Sebaliknya, istilah Orde Lama hanya istilah yang diciptakan oleh orang-orang yang merasa dirinya sebagai Orde Baru. Jadi, kedua istilah bukan dalam pengertian yang ilmiah.
"Maka kita harus kembali meniupkan sangkakala revolusi, genderang revolusi harus kita tabuh, agar kembali ke semangat Bung Karno ketika mendirikan Indonesia. Revolusi belum selesai," kata Guruh disambut tepuk tangan.
Catatan ke tiga dari Guruh adalah status Bung Karno yang belum menjadi Bapak Bangsa. Seharusnya, sebagai orang yang sudah banyak berjasa bagi negeri ini, Soekarno layak menjadi Bapak Bangsa. Pemerintah harus berhenti mengelabui sejarah.
Pemilu Presiden 2014 diikuti oleh dua pasangan kandidat. Kandidat nomor urut satu: Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa. Sedangkan kandidat nomor urut dua, Jokowi dan Jusuf Kalla.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas