Suara.com - Kementerian Pekerjaan Umum mengimbau pemudik untuk tidak melewati jalur alternatif saat mudik lebaran. Hal itu untuk menghindari kecelakaan akibat jalan yang rusak atau belum siap.
"Kami mengutamakan pamantapan di koridor utama, yang belum mantap itu mungkin ruas alternatif, jadi kami berupaya mengimbau kepada pemudik untuk tidak melewati jalur alternatif," kata Dirjen Bina Marga KemenPU Djoko Murjanto saat "media gathering" di Bogor, Jumat (13/6/2014).
Menurut dia saat ini jalur utama memiliki kapasitas yang cukup baik dan diharapkan para pemudik tidak menggunakan jalur alternatif, untuk tujuan dari Brebes, Jawa Tengah hingga Jawa Timur.
Dia menilai banyak kekurangan di jalur alternatif, yakni selain pemantapan jalan yang belum terjamin, juga secara geometris sempit dan tidak bisa dilalui dengan cepat.
"Kami upayakan, lebih baik tidak ke situ (jalur alternatif), supaya tidak keliru, jadi kita berharap koridor utama berfungsi sebagai koridor utama," katanya.
Djoko menyebutkan kecelakaan akibat jalan rusak di jalur alternatif kurang dari satu persen dibandingkan dengan angka kecelakaan akibat sepeda motor yang melebihi 70 persen.
Dia juga mengatakan terus berkoordinasi dengan kepolisian untuk mengawasi lalu lintas, baik di koridor utama maupun jalur alternatif, termasuk menyangkut masalah yang tidak bisa ditangani oleh Kementerian PU, yakni kecelakaan dan kemacetan.
"Pokoknya data kami sama dengan data kepolisian," katanya.
Dia menyatakan kesiapan kesiapan jalur mudik mencapai 95 persen, untuk jalur Pantai Utara Jawa (Pantura) dan jalur Selatan Jawa. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
Pilihan
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
Terkini
-
Diduga Peliharaan Lepas, Damkar Bekasi Evakuasi Buaya Raksasa di Sawah Bantargebang Selama Dua Jam
-
Bambang Tri Siap Jadi Saksi Sidang Ijazah Jokowi, Klaim Punya Bukti Baru dari Buku Sri Adiningsih
-
Wamenkum: Penyadapan Belum Bisa Dilakukan Meski Diatur dalam KUHAP Nasional
-
Hindari Overkapasitas Lapas, KUHP Nasional Tak Lagi Berorientasi pada Pidana Penjara
-
Kayu Hanyutan Banjir Disulap Jadi Rumah, UGM Tawarkan Huntara yang Lebih Manusiawi
-
Video Viral Badan Pesawat di Jalan Soetta, Polisi Ungkap Fakta Sebenarnya
-
Libur Natal dan Tahun Baru, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan Tiga Hari!
-
KemenHAM: Pelanggaran HAM oleh Perusahaan Paling Banyak Terjadi di Sektor Lahan
-
Pemerintah Terbitkan PP, Wahyuni Sabran: Perpol 10/2025 Kini Punya Benteng Hukum
-
Komisi III DPR Soroti OTT Jaksa, Dorong Penguatan Pengawasan