Suara.com - Jumlah korban tewas bertambah menjadi sembilan orang, dan 27 lagi masih hilang dalam insiden kapal karam di muara Sungai Kuala Langat dekat Pulau Carey, Selangor, Malaysia, yang membawa 97 penumpang warga negara Indonesia.
Dalam kejadian pada Rabu (18/6) dinihari itu, 61 penumpang yang terdiri atas 48 lelaki, 12 perempuan dan seorang anak-anak berhasil diselamatkan pasukan Maritim Malaysia (APMM).
Tragedi itu terjadi ketika kapal kayu itu baru berlayar 200 meter dari dermaga ilegal di Sungai Air Hitam.
Para penumpang yang diduga merupakan pekerja tanpa izin (PATI) itu dalam perjalanan pulang ke kampung halaman menjelang bulan Ramadan.
Kepala Operasi APMM Klang, Lt. Mohd Hambali Yaakop seperti dikutip media lokal, Kamis (19/6/2014) mengatakan, penyebab karamnya kapal yang biasa digunakan untuk mengangkut bawang itu kemungkinan karena kelebihan muatan, bocor atau melanggar beting pasir yang banyak terdapat di sekitar lokasi kejadian.
"Lokasi tersebut memang dikenali sebagai jalan tikus untuk PATI warga Indonesia menyelundup keluar dari negara ini secara ilegal," katanya.
Duta Besar Indonesia untuk Malaysia Herman Prayitno telah mengunjungi tempat penampungan para korban selamat kapal kayu yang tenggelam tersebut di Balai Polisi Telok Panglima Garang dan Kantor Bea Cukai Klang untuk mendapatkan informasi kejadian yang sebenarnya.
Dari kunjungan tersebut, Dubes Herman mendapatkan keterangan para korban tersebut berangkat dari Pulau Carey, Klang, Selangor, Selasa (17/6) tengah malam dengan tujuan Tanjung Balai Asahan, Medan, Sumatera Utara.
Berdasarkan Keterangan pers KBRI Kuala Lumpur kepada Antara, para korban menggunakan jalur kepulangan ke Indonesia secara ilegal karena tidak memiliki dokumen izin tinggal yang sah di Malaysia.
Musibah tersebut sangat disesalkan karena sudah beberapa kali terjadi setiap tahun, khususnya menjelang bulan suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.
Menjelang hari raya, para pekerja Indonesia yang kebanyakan tidak memiliki dokumen izin tinggal yang sah di Malaysia banyak yang memilih jalur pulang tidak resmi.
Untuk mengantisipasi agar musibah seperti ini tidak terjadi lagi, Pemerintah Malaysia melalui Departemen Dalam Negeri atas permintaan Duta Besar Republik Indonesia untuk Malaysia, Herman Prayitno telah menyetujui suatu program khusus untuk pengaturan pemulangan WNI/TKI ilegal melalui jalur resmi dengan biaya yang wajar.
Oleh karena itu, Dubes Herman Prayitno mengimbau para WNI yang akan kembali kampung halaman menjelang bulan suci Ramadan agar mengutamakan keselamatan dan dapat mengikuti program pemulangan yang akan diatur oleh Kementerian Dalam Negeri Malaysia. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Direksi ASDP Dituding Beli Kapal Karam dalam Akuisisi PT Jembatan Nusantara
-
Kapal Wisata Karam di Bengkulu, 107 Orang di Atas Kapal Diduga Melebihi Kapasitas
-
7 Fakta Tragedi Kapal Wisata Karam dari Pulau Tikus Bengkulu: 7 Orang Diperiksa
-
Tragedi Kapal Karam di Lepas Pantai Tunisia: 27 Migran Tewas, Termasuk Wanita dan Anak-anak
-
Belasan ABK Kapal Terombang-ambing di Lautan Tuban, Penyelamatan Berlangsung Dramatis
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Roy Suryo 'Disikat' Polisi, Dicekal ke Luar Negeri Malah Cuma Senyum: Misi di Australia Beres!
-
MK Batalkan Skema HGU 190 Tahun di IKN, DPR Usulkan Prabowo Terbitkan Perppu
-
Lebih Dekat, Lebih Hijau: Produksi LPG Lokal untuk Tekan Emisi Transportasi Energi
-
Gibran Wakilkan Pidato Presiden di KTT G20, Ini Alasan Prabowo Tak Pergi ke Afrika Selatan
-
Profil Irjen Argo Yuwono: Jenderal Kepercayaan Kapolri Ditarik dari Kementerian Buntut Putusan MK
-
Hadiri KTT G20 di Afsel, Gibran akan Berpidato di Depan Pemimpin Dunia
-
KPK Buka-bukaan Asal Duit Rp300 M di Kasus Taspen: Bukan Pinjam Bank, Tapi dari Rekening Penampungan
-
Harapan Driver Ojol Selepas Nasib Mereka Dibahas Prabowo dan Dasco di Istana
-
Analis: Masa Depan Politik Budi Arie Suram Usai Ditolak Gerindra dan PSI
-
Soal Anggota Polri Aktif di Kementan, Menteri Amran: Justru Sangat Membantu