Suara.com - Mantan Panglima ABRI Jenderal (Purn) Wiranto membantah pernah ada persaingan antara dirinya dengan bekas Panglima Kostrad Prabowo Subianto pada 1998 menjelang hingga pasca lengsernya Soeharto sebagai presiden.
Wiranto dalam konferensi pers di kawasan Menteng, Jakarta, Kamis (19/6/2014), menyatakan Prabowo tidak selevel dengan dirinya yang saat itu sudah menjabat kedudukan tertinggi di dinas militer.
“Persaingan dilakukan oleh dua orang atau lebih dalam satu level. Pada level yang sama bersaing untuk mendapatkan jabatan yang lebih tinggi lagi. Antara saya dan Prabowo jauh,” tegasnya.
Dia juga menyampaikan perbedaan jabatan struktural di ABRI dan angkatan di pendidikan militer.
“Saya angkatan 68 Parabowo 74. Saya sudah bintang empat, Prabowo bintang tiga. Saya menjabat Panglima ABRI, Prabowo Panglima Kostrad,” seru Wiranto.
Wiranto menyampaikan, persaingan hanya terjadi waktu keduanya sama-sama mencalonkan diri sebagai presiden.
“Kalau kemarin ada persaingan, capres dengan capres. Yang satu terus, yang satu berhenti,” terangnya lagi.
Konferensi itu sebelumnya digelar sebagai respon jawaban Prabowo dalam debat capres pada tahap pertama pada 15 Juni lalu.
Wiranto menjelaskan kalau peristiwa penculikan aktivis merupakan tanggung jawab pribadi Prabowo yang belakangan direkomendasikan dipecat oleh Dewan Kehormatan Perwira (DKP) ABRI.
Belakangan dokumen yang ditandatangani tujuh jenderal itu beredar luas di media sosial saat masa kampanye Pilpres 2014 berlangsung.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
KSPI Desak RUU PPRT Disahkan: Pekerja yang Menopang Ekonomi Justru Paling Diabaikan
-
Cegat Truk di Tol Cikampek, Polda Metro Bongkar Penyelundupan Pakaian Bekas Impor Rp 4,2 Miliar
-
Detik-detik Mencekam Pesawat Oleng Lalu Jatuh di Karawang, Begini Kondisi Seluruh Awaknya
-
Inovasi Layanan PT Infomedia Nusantara Raih Penghargaan dari Frost & Sullivan
-
PAD Naik Drastis, Gubernur Pramono Pamer Surplus APBD DKI Tembus Rp14 Triliun
-
Pramono Sebut Pengangguran Jakarta Turun 6 Persen, Beberkan Sektor Penyelamat Ibu Kota
-
Selidiki Kasus BPKH, KPK Ungkap Fasilitas Jemaah Haji Tak Sesuai dengan Biayanya
-
Ada Terdakwa Perkara Tata Kelola Minyak Mentah Pertamina Tersandung Kasus Petral, Ada Riza Chalid?
-
Skandal Korupsi Ekspor POME: Kejagung Periksa 40 Saksi, Pejabat dan Swasta Dibidik
-
Polisi Ungkap Alasan Roy Suryo Cs Dicekal: Bukan karena Risiko Kabur, Tapi...