Suara.com - Gunung Slamet di Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Tegal, dan Brebes, Jawa Tengah, masih mengeluarkan letusan abu.
"Bahkan, tadi malam (Jumat malam) ada hujan abu tipis di sekitar pos pengamatan," kata Ketua Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Slamet, Sudrajat saat dihubungi dari Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Sabtu (5/7/2014).
Kendati demikian, dia mengatakan bahwa hingga saat ini, lontaran material pijar tidak lagi terpantau keluar dari Gunung Slamet.
Menurut dia, lontaran material pijar tersebut hanya terpantau pada Senin (30/6) malam hingga Selasa (1/7) dini hari sebanyak tiga kali.
"Kebetulan dua malam terakhir banyak tertutup kabut, sehingga tidak bisa terpantau," katanya.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa sejak aktivitas Gunung Slamet kembali meningkat pada tanggal 29 Juni, hingga sekarang belum ada tanda-tanda menurun.
Oleh karena itu, kata dia, status Gunung Slamet masih tetap "Waspada" (Level II).
Disinggung mengenai kemungkinan status Gunung Slamet akan ditingkatkan menjadi "Siaga" (Level III), Sudrajat mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada tanda-tanda atau parameter yang dibutuhkan untuk peningkatan status.
Ia menduga peningkatan aktivitas Gunung Slamet kali ini akibat adanya sisa gas dari peningkatan aktivitas sebelumnya yang tertutup bebatuan.
Dalam hal ini, lanjut dia, Gunung Slamet sedang melepaskan sisa energi yang sempat tertutup bebatuan.
"Mudah-mudahan begitu," katanya.
Ia mengatakan bahwa berdasarkan pantauan dari Pos PGA Slamet di Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Pemalang, pada hari Jumat (4/7), Gunung Slamet tampak mengeluarkan embusan asap putih tipis hingga sedang dengan ketinggian 50-150 meter, sedangkan dari sisi kegempaan tercatat satu kali gempa vulkanik dalam, satu kali tremor harmonik, 22 kali gempa letusan, dan 306 kali gempa embusan.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada tanggal 10 Maret 2014, pukul 22.00 WIB, menaikkan status Gunung Slamet dari "Aktif Normal" (Level I) menjadi "Waspada (Level II) karena aktivitasnya cenderung meningkat.
Oleh karena intensitas gempa atau letusannya semakin bertambah serta abunya semakin tinggi, PVMBG pada tanggal 30 April 2014, pukul 10.00 WIB, menaikkan status Gunung Slamet dari "Waspada" (Level II) menjadi "Siaga" (Level III).
Selanjutnya, PVMBG pada tanggal 12 Mei 2014, pukul 16.00 WIB, menurunkan status Gunung Slamet dari "Siaga" (Level III) menjadi "Waspada" (Level II). (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Kronologi Pendaki Gunung Slamet Meninggal Dunia di Jalur Bambangan
-
Suara Kidung dari Lereng Slamet: Merapal Doa, Merawat Keseimbangan Bumi
-
Daftar Pendaki Hilang di Gunung Slamet: Kisah Tragedi 1985 dan 2001
-
Cerita Naomi Daviola Hilang di Gunung Slamet, Ditolong Burung hingga Ingat Antar Anak-anak ke Gereja
-
Sosok Naomi, Siswi SMK Semarang yang Viral Usai Hilang di Gunung Slamet
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional