Suara.com - Tim pemenangan Joko Widodo (Jokowi)- Jusuf Kalla (JK) menyatakan akan membekali para relawannya dengan sebuah kamera video untuk merekam segala hal kecurangan yang mungkin terjadi di TPS saat proses pemungutan suara Pilpres 9 Juli 2014 berlangsung.
"Kami membekali relawan dengan video, dengan cara begitu maka video akan merekam jika ada praktik politik uang, pengerahan PNS, dan lain sebagainya," kata anggota Tim Pemenangan Jokowi-JK Maruarar Sirait di Jakarta, Selasa (8/7/2014).
Ara, sapaan Maruarar mengatakan seluruh relawan sudah menyatakan siap membantu panitia pengawas pemilu (panwaslu) dalam mengantisipasi kecurangan.
"Kita tidak mau menuduh kecurangan berdasarkan fitnah, dengan kamera video ini harus jelas siapa melakukan kepada siapa, dan bentuknya seperti apa, dan kita ingin video-video ini menjadi temuan dengan bobot hukum legal," kata dia.
Ara menyampaikan seluruh relawan akan ditempatkan di setiap TPS. Relawan menurut dia, sangat militan dan mampu secara solid bekerja bersama kader partai.
Sebelumnya tim sukses kampanye pasangan kandidat nomor urut dua itu menyatakan mempersiapkan sekitar 3 juta saksi di seluruh Indonesia.
Sedangkan Anggota Dewan Penasihat Tim Pemenangan Jokowi-JK, Luhut Pandjaitan mengungkapkan
timses membuka saluran hotline yang memudahkan pemilih mengadukan kecurangan di TPS berbagai daerah.
"Kami membuka kontak pengaduan melalui SMS 087869-000002," ujar Luhut dalam konferensi pers di media center Jokowi-JK, Jalan Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2014). (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu