Suara.com - Musisi terkenal Indonesia Iwan Fals membuat polling calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) di laman Facebook-nya, hari Selasa (8/7/2014) atau sehari sebelum pelaksanaan Pemilihan Presiden (Pilpres).
Awalnya, secara mengejutkan, Iwan Fals membuat status yang berisi ajakan untuk memilih salah satu pasangan capres dan cawapres yang akan bertarung besok.
"Selamat sore. Sudah siap nyoblos besok? Iseng-iseng kita latihan dulu di sini pake jempol (like)," kata Iwan.
Iwan kemudian menjelaskan aturan mainnya. Mereka yang menge-like satu dari dua status yang dia buat berarti memilih pasangan tersebut.
"Caranya, setelah ini saya akan post 2 status tentang pilihan calon presiden, like di status sesuai dengan pilihan kalian. Mulai ya!" lanjut Iwan.
Tak lama kemudian muncul dua status. Satu status berbunyi "Jika pilih capres nomor urut 1 silakan like status ini!". Sementara satu status lainnya berbunyi "Jika pilih capres nomor urut 2 silakan like status ini!".
Para pengguna Facebook pun beramai-ramai memberikan "suara" mereka dalam bentuk "like". Tiga jam sudah berlalu sejak polling ala Iwan Fals itu digelar dan pasangan capres dan cawapres Jokowi-JK memimpin dengan perolehan 107.807 like. Sementara itu, pasangan Prabowo-Hatta baru mengumpulkan 82.602 like.
Terlepas dari kreativitasnya, Iwan Fals sepertinya tidak percaya sepenuhnya dengan hasil-hasil poling berbagai lembaga survei yang kerap dipublikasikan di media. Hal itu terungkap dari kicauan di Twitternya setelah menggelar polling tersebut.
"Nggak sy nggak gamang, cuma mau survei aja, sama gak hasilnya seperti lainnya. Ok tks, 1 apa 2," kicau Iwan.
Namun, sepertinya, seperti apapun hasilnya, survei Iwan ini tidak bisa menjadi acuan. Pasalnya, semua pemilik akun di Facebook bisa memberikan "suara" atau like-nya. Padahal, tidak semua pemilik akun adalah pemegang hak pilih, karena seperti diketahui, banyak pula pengguna Facebook yang berusia di bawah 17 tahun dan belum memiliki hak pilih.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu