Suara.com - Ketua Bidang Hukum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Trimedya Panjaitan mengatakan partainya sudah menerima sekitar 60 laporan kecurangan pada pelaksanaan pemilu presiden 2014.
"Laporan kecurangan tersebut kami terima baik dari warga Jakarta maupun dari daerah," kata Trimedya Panjaitan di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Kamis (10/7/2014).
Menurut Trimedya, Tim Hukum PDI Perjuangan yang juga merupakan bagian dari tim kampanye nasional pasangan capres-cawapres Joko Widodo dan Jusuf Kalla, sedang memilah-milah laporan tersebut, mana yang merupakan pelanggaran administratif dan mana yang sudah termasuk pelanggaran hukum.
Jika laporan pelanggaran tersebut masuk dalam kategori pelanggaran administratif dan ada bukti-buktinya maka akan dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu). Jika masuk dalam kategori pelanggaran hukum dan ada bukti-buktinya maka akan dilaporkan ke polisi.
Anggota Komisi III DPR RI itu menjelaskan, laporan pelanggaran yang diterima Tim Hukum PDI Perjuangan antara lain, ada warga yang tidak bisa memilih karena tidak diberi undangan untuk memilih, ada juga warga yang tidak bisa memilih karena TPS digabung, dan tidak ada pemberitahuan dari KPPS.
Laporan lain yang diterimanya, kata dia, ada warga yang tidak dibolehkan memilih karena menggunakan kemeja motif kotak-kotak, karena dikira atribut kampanye.
"Baju kotak-kotak itu bukan atribut kampanye, serta tidak ada larangan dari KPU dan Bawaslu warga memakai baju kotak-kotak," katanya.
Trimedya menegaskan, KPU DKI Jakarta sudah mengeluarkan surat keputusan yang menyatakan tidak ada larangan bagi warga memakai baju kotak-kotak pada hari tenang dan saat pemilihan.
Menurut Trimedya, Tim Hukum PDI Perjuangan akan meneruskan laporan soal larangan warga berbaju kotak-kotak ini ke Bawaslu. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
Wagub Babel Hellyana Resmi Jadi Tersangka Ijazah Palsu
-
Eksklusif! Jejak Mafia Tambang Emas Cigudeg: Dari Rayuan Hingga Dugaan Setoran ke Oknum Aparat
-
Gibran Bagi-bagi Kado Natal di Bitung, Ratusan Anak Riuh
-
Si Jago Merah Ngamuk di Grogol Petamburan, 100 Petugas Damkar Berjibaku Padamkan Api
-
Modus 'Orang Dalam' Korupsi BPJS, Komisi 25 Persen dari 340 Pasien Hantu
-
WFA Akhir Tahun, Jurus Sakti Urai Macet atau Kebijakan Salah Sasaran?
-
Kejati Jakarta Tetapkan 2 Pegawai BPJS Ketenagakerjaan Jadi Tersangka Tindak Pidana Klaim Fiktif JKK
-
Sempat Kabur dan Nyaris Celakai Petugas KPK, Kasi Datun HSU Kini Pakai Rompi Oranye
-
Jadi Pemasok MBG, Perajin Tempe di Madiun Raup Omzet Jutaan Rupiah per Hari
-
Cegah Kematian Gajah Sumatera Akibat EEHV, Kemenhut Gandeng Vantara dari India