Suara.com - Calon presiden Prabowo Subianto menuding lembaga-lembaga survei yang melakukan hitung cepat dalam pemilihan presiden 2014 dan sejumlah media dibayar untuk menguntungkan calon presiden tertentu.
Tudingan itu disampaikan Prabowo setelah mayoritas lembaga survei dan media di Tanah Air mengumumkan hasil quick count yang memenangkan Joko Widodo, saingannya dalam pemilihan presiden yang digelar Rabu (9/7/2014).
Dalam hasil hitung cepat setidaknya lima lembaga survei besar, Jokowi unggul lima persen suara di atas Prabowo. Meski mengaku masih menunggu hasil resmi dari Komisi Pemilihan Umum, tetapi pada Rabu petang kubu Jokowi sudah mengklaim kemenangan.
Langkah yang sama juga diikuti oleh Prabowo yang menurut tiga lembaga survei menang dalam pilpres kemarin.
"Lembaga survei ini kan bermacam-macam bentuknya dan beberapa survei itu juga kan komersial dan konsultan politik juga," tutur Prabowo usai bertamu ke rumah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Cikeas, Kamis (10/7/2014) dini hari.
Prabowo mengaku sering menerima proposal dari konsultan politik yang menawarkan jasa untuk melakukan survei elektabilitas.
"Kami tahu ini, karena kami ditawarkan. Kami punya datanya dari perusahaan-perusahaan yang mengajukan proposal akan memenangkan saya, termasuk lembaga survei itu," kata Prabowo.
Selain survei, Prabowo juga menuding ada media yang tidak netral dalam pemberitaan Pilpres 2014 ini. Hal ini yang dia kecewakan karena dapat menggiring opini masyarakat.
"Foto kadang di-photoshop (edit), orang sedikit dibikin banyak, ini kan menciptakan opini," kata dia.
Oleh karenanya, Prabowo menegaskan bahwa pihaknya lebih percaya dengan hasil rekapitulasi suara nasional yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) nanti untuk klaim kemenangan dalam Pilpres.
"Karena itu, ketetapan KPU yang resmi," tegasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram