Suara.com - Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa ( DK PBB) berencana menggelar sidang darurat, Jumat (18/7/2014), untuk membahas jatuhnya pesawat maskapai Malaysia Airlines dengan kode penerbangan MH17 di Ukraina bagian timur.
Pertemuan darurat itu akan dimulai pukul 10.00 waktu setempat oleh 15 negara anggota yang dipimpin misi Rwanda sebagai ketua bergilir DK PBB.
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mendesak penyelidikan internasional yang penuh dan transparan atas kasus jatuhnya pesawat MH17 Malaysia Airlines di wilayah yang dikuasai pemberontak di Ukraina.
Para pejabat Amerika Serikat mengatakan pesawat naas yang membawa 295 orang, termasuk awaknya, dari Amsterdam menuju Kuala Lumpur itu jatuh ditembak oleh sebuah peluru kendali, namun belum diktahui siapa yang jadi biang keladinya.
Dua pihak, Pemerintah Ukraina dan kelompok pemberontak saling tuding atas peristiwa ini.
Inggris, yang meminta agar Dewan Keamanan menggelar sidang darurat, menyerukan adanya penyelidikan yang dipimpin PBB.
Pesawat Malaysia Airlines MH17 yang jatuh di Ukraina membawa 11 warga negara Indonesia (WNI). Selain itu, pesawat tersebut juga mengangkut 154 warga Belanda, 27 warga Australia, 23 warga Malaysia, 6 warga Inggris, 4 warga Jerman, 4 warga Belgia, 3 warga Filipina, serta satu warga Kanada.
Sementara itu, sebanyak 47 penumpang lainnya belum diketahui status kewarganegaraannya. Selain 280 penumpang, MH17 juga mengakut 15 kru pesawat yang terdiri atas dua kapten, 2 perwira penerbangan, dan 11 kru kabin. Kesemua kru adalah warga negara Malaysia.
Wakil Presiden Malaysia Airlines divisi Eropa Huib Gorter mengatakan bahwa pihaknya siap memberikan bantuan bagi keluarga dan kerabat penumpang jika diminta. Mereka juga siap menerbangkan para keluarga dan kerabat dari Amsterdam dan Kuala Lumpur ke Kiev, Ukraina.
“Anda tidak bisa membayangkan apa yang terjadi dengan orang-orang ini saat ini. Mereka menjadi perhatian utama kami,” kata Gorter.
Pesawat Malaysia Airlines MH17 jatuh saat melintas di atas wilayah udara Ukraina timur yang sedang dilanda konflik. Pesawat Boeing 777 tersebut diduga jatuh setelah ditembak. Belum diketahui pasti siapa yang patut bertanggung jawab atas peristiwa tersebut. (Reuters/AFP)
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Vonis Tiga Mantan Bos, Hakim Nyatakan Kerugian Kasus Korupsi ASDP Rp1,25 Triliun
-
Selain Chromebook, KPK Sebut Nadiem Makarim dan Stafsusnya Calon Tersangka Kasus Google Cloud
-
Bikin Geger Tambora, Begal Sadis Ternyata Sudah Beraksi 28 Kali, Motor Tetangga Pun Disikat
-
Ketum Joman 'Kuliti' Isu Ijazah Jokowi: Ini Bukti Forensik Digital, Roy Suryo Kena UU ITE!
-
Korupsi Taspen Rugi Rp1 T, Kenapa KPK Cuma Pamer Rp883 M? Ini Jawabannya
-
BMKG Bunyikan Alarm Bahaya, Pemprov DKI Siapkan 'Pasukan Biru' hingga Drone Pantau Banjir Rob
-
Terjerat Kasus Korupsi Dinas PUPR, Wakil Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten OKU Ditahan KPK
-
PSI Sorot Kinerja Pemprov DKI Atasi Banjir Rob Jakarta: Mulai Pencegahan dari Musim Kemarau
-
Jalani Sidang dengan Tatapan Kosong, Ortu Terdakwa Demo Agustus: Mentalnya Gak Kuat, Tiga Kali Jatuh
-
Pohon Tumbang Lumpuhkan MRT, PSI Desak Pemprov DKI Identifikasi Pohon Lapuk: Tolong Lebih Gercep!