Suara.com - Keluarga korban pesawat Malaysia Airlines MH17 diminta berkoordinasi dengan tim kedokteran dari Kepolisian Indonesia. Ini diperlukan agar Mabes Polri bisa bekerja sama dengan kepolisian Malaysia melalui jaringan Interpol.
Kepala Divisi Hubungan masyarakat Mabes Polri, Irjen Pol Ronny F Sompie mengatakan, koordinasi itu penting untuk mempermudah identifikasi DNA korban yang tewas dalam musibah tersebut.
"Kita akan koordinasi dengan keluarga yang anggota keluarganya ikut menjadi korban di pesawat tersebut seyogiayanya berinteraksi dengan tim dokter kesehatan Polri untuk nanti kita dapatkan DNA pembanding dengan koordinasi secara interpol dengan kepolisian Malaysia sehingga dapat mengidentifikasi korban-korban," kata Ronny di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu(19/7/2014).
Pesawat Malaysia Airlines MH17 jatuh ditembak di wilayah utara Ukraina, Kamis (17/7/2014). Dari hampir 300 penumpang yang ada di dalam pesawat itu, 12 diantaranya adalah Warga Negara Indonesia. Informasi terakhir menyebutkan, jumlah WNI yang menjadi korban bertambah menjadi 13 orang.
Namun, Ronny mengaku belum menerima informasi tentang adanya tambahan satu WNI lagi di dalam pesawat MH17 itu.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Kewenangannya Dicabut, Karen Agustiawan Klaim Tak Tahu Soal Penyewaan Tangki BBM Anak Riza Chalid
-
Babak Baru Skandal Whoosh: Pakar Hukum Desak KPK 'Seret' Jokowi ke Meja Pemeriksaan
-
Karen Agustiawan Ungkap Fakta TBBM Merak: Kunci Ketahanan Energi Nasional atau Ladang Korupsi?
-
Blok M Bangkit Lagi! Gubernur DKI Janjikan Sistem Parkir Satu Pintu, Minta Warga Naik Transum
-
KCIC Siap Bekerja Sama dengan KPK soal Dugaan Mark Up Anggaran Proyek Kereta Cepat Whoosh
-
Mendagri Tito Karnavian Buka-bukaan, Ini Biang Kerok Ekonomi 2 Daerah Amblas!
-
Sidang Kasus Korupsi Pertamina, Karen Agustiawan Ungkap Tekanan 2 Pejabat Soal Tangki Merak
-
Ultimatum Gubernur Pramono: Bongkar Tiang Monorel Mangkrak atau Pemprov DKI Turun Tangan!
-
Drama Grup WA 'Mas Menteri': Najelaa Shihab dan Kubu Nadiem Kompak Bantah, tapi Temuan Jaksa Beda
-
Karen Agustiawan Ungkap Pertemuan Pertama dengan Anak Riza Chalid di Kasus Korupsi Pertamina