Suara.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) dijadwalkan akan mengumumkan hasil rekapitulasi penghitungan suara pilpres pada Selasa (22/7/2014). Pakar Hukum Tata Negara Margarito berharap capres yang kalah dengan selisih di atas 1 persen untuk langsung mengucapkan selamat kepada rivalnya.
"Kalau anda yakin betul kalah, kenapa tidak katakan saja, oke saya kalah, karena sama saja nilainya nanti kalau kalah di MK (Mahkamah Konstitusi). Cari suara di atas 1 juta apa gampang?" tanya Margarito dalam diskusi bertajuk 'Hiruk Pikuk 22 Juli' di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (19/7/2014).
Dia mengingatkan kedua belah pihak tidak berpegang pada data hasil quick count dan real count yang dibuat masing-masing tim sukses. Pasalnya, data tersebut tidak memiliki faedah hukum di Mahkamah Konstitusi.
"Kalaupun mereka mau banding ke MK, mereka harus menyiapkan diri dari sekarang, terkait data-datanya. Jangan hanya mengandalkan data hasil real count apalagi quick count. Real count itu tidak punya faedah hukum," jelasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Pramono Sebut UMP Jakarta 2026 Naik, Janji Jadi Juri Adil Bagi Buruh dan Pengusaha
-
Polda Metro Bongkar Bisnis Aborsi Ilegal Modus Klinik Online: Layani 361 Pasien, Omzet Rp2,6 Miliar
-
Beda dengan SBY saat Tsunami Aceh, Butuh Nyali Besar Presiden Tetapkan Status Bencana Nasional
-
Kronologi Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon, Telepon Panik Jadi Awal Tragedi Maut
-
Gubernur Bobby Nasution Serahkan Bantuan KORPRI Sumut Rp2 Miliar untuk Korban Bencana
-
Gubernur Bobby Nasution Siapkan Lahan Pembangunan 1.000 Rumah untuk Korban Bencana
-
Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Periksa Maraton 8 Saksi
-
Rencana Sawit di Papua Dikritik, Prabowo Dinilai Siapkan Bencana Ekologis Baru
-
Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
-
Geledah Kantor dan Rumah Dinas Bupati Lampung, KPK Sita Uang Ratusan Juta Rupiah