Suara.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan mengumumkan hasil rekapitulasi penghitungan suara pilpres pada Selasa (22/7/2014). Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Ikrar Nusa Bhakti berharap dua pasangan capres-cawapres dapat menerima hasil penghitungan KPU dengan lapang dada.
"Yang menang jangan jumawa atau sombong dan yang kalah juga jangan marah. Jadi ini menjadi suatu hal yang penting," ujarnya usai diskusi Perspektif Indonesia dengan topik "Jelang Penetapan KPU" di Jakarta Selatan, Sabtu (19/7/214).
Selain kedua pasangan capres-cawapres, Ikrar juga mengingatkan tim sukses melakukan hal yang sama dalam menyikapi hasil penghitungan KPU.
"Itulah yang harus legowo, dan tim suksesnya juga jangan ngotot hasil rekapitulasi kami, hasil perhitungan kami dari C1 masih menang," kata Ikrar.
Menurut Ikrar, siapa pun nanti yang menang, baik pasangan nomor urut 1 maupun pasangan nomor urut 2, masyarakat telah menggunakan hak pilihnya untuk menetukan arah Indonesia lima tahun ke depan. Dia berharap kedua pasangan capres-cawapres menghormati pilihan masyarakat.
"Seperti diketahui masyarakat sudah ketawa-ketawa. Yang penting mereka sudah memberikan suara," tandas Ikrar.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Sodorkan Bukti Baru ke Polisi, Keluarga Arya Daru Ngotot Kasus Dibuka Lagi: Ada Kejanggalan?
-
Korupsi Kuota Haji, KPK: Biro Travel Kembalikan Uang Hampir Rp 100 Miliar
-
Periksa Wakil Bupati Mempawah, KPK Cecar Soal Produk Hukum Terkait Pembangunan Jalan
-
Ketua KPK Usul Pasal Gratifikasi Dihaspuskan dari UU Korupsi, Begini Alasannya
-
Heboh Bjorka Asli Ngamuk Bocorkan Data Polri, Publik: Lagi Sok-sokan, Mending Tangkap Fufufafa!
-
Ketua KPK Pastikan Akan Memanggil Ridwan Kamil Terkait Korupsi Iklan BJB, Tapi...
-
Pola Makan Tak Berkelanjutan Jadi Ancaman bagi Iklim dan Kemanusiaan: Apa yang Mesti Dilakukan?
-
Rocky Gerung Nilai Pertemuan Prabowo-Jokowi di Kertanegara Bukan Sekedar Kangen-Kangenan, Tapi
-
Momen Prabowo Rampas Rp 7 Triliun Aset Koruptor Timah, Harta Karun 'Tanah Jarang' Jadi Sorotan
-
Sudah Ada 10 Lokasi Keracunan MBG di Jakarta, Sebagian Besar Disebabkan karena Ini