Suara.com - Tim sukses Prabowo Subianto - Hatta Rajasa akan melaporkan penyelenggara Pemilu Presiden 2014 ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu.
"Kami akan lapor ke pihak DKPP. Ada temuan yang tidak bisa kami jelaskan buka di sini, misalnya di Bondowoso. Di sana ada aparat yang bermain. Ada pimpinan daerah di Probolinggo. Kami akan membuka semua," kata juru bicara tim Prabowo-Hatta, Tantowi Yahya, di Rumah Polonia, Jalan Cipinang-Cempedak, Jakarta Timur, Selasa (22/7/2014) malam.
Setelah proses di DKPP, Tantowi mengatakan timnya akan melaporkan kasus perselisihan hasil pilpres ke Mahkamah Konstitusi.
Tim sukses Prabowo mengklaim bahwa data-data kasus selama pilpres didapatkan dari 685 ribu relawan di 479 ribu TPS seluruh daerah di Indonesia.
Tim sukses pasangan nomor urut satu ini menginginkan pelaksanaan pemungutan suara ulang.
Sebelumnya, Prabowo memutuskan untuk menarik diri dari rekapitulasi suara oleh KPU karena menurut dia banyak ditemukan kecurangan di lapangan.
KPU resmi menetapkan pasangan Jokowi – JK menjadi pasangan presiden dan wakil presiden terpilih pada Selasa (22/7/2014) sekitar jam 21.30 WIB
Suara yang diraih Jokowi – JK sebanyak 70.997.833 suara atau 53,15 persen dari suara sah secara nasional. Sedangkan kompetitor mereka, pasangan Prabowo Subianto – Hatta Rajasa hanya meraih 62.576.444 suara atau 46,85 persen dari suara sah nasional.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO