Suara.com - Jumlah penumpang pejalan kaki maupun pengguna sepeda motor dan mobil di Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni di Kabupaten Lampung Selatan, Minggu (10/8/2014) malam, telah normal kembali, setelah mengalami kepadatan pada arus mudik dan balik Lebaran 2014.
Penumpang pejalan kaki maupun kendaraan yang menyeberang dari Bakauheni ke Pelabuhan Merak, Banten, maupun sebaliknya, tampak tidak lagi mengalami kepadatan seperti sebelumnya. Kepadatan justru terjadi pada truk angkutan barang yang sudah dipetbolehkan beroperasi kembali, setelah sepekan menjelang dan setelah Lebaran dilarang melewati jalan utama di Lampung maupun daerah lainnya, agar tidak mengganggu kelancaran arus mudik da balik.
Menurut sejumlah pengguna kendaraan dan beberapa pengemudi truk, kepadatan kendaraan dalam perjalanan menuju Lampung melalui Merak-Bakauheni, kali ini didominasi truk angkutan barang. Sementara itu, bus penumpang dan mobil pribadi sudah normal kembali.
Ujang, salah satu pengemudi mengatakan, akibat kepadatan truk yang telah diperbolehkan melintas usai Lebaran itu, sejumlah jalan lintas di Lampung, Banten, maupun Pulau Jawa, seperti di lintas Pantai Utara (Pantura) dan beberapa ruas jalan antarprovinsi lainnya, mengalami kemacetan panjang. Kemacetan itu antara lain terjadi pada jalan lintas Yogyakarta ke Tegal, hingga mencapai beberapa kilometer.
"Saya berangkat dari Yogyakarta pagi hari, sampai malam ini masih menemui kemacetan di sepanjang jalan yang dipenuhi truk besar," ujar Yadi, pengguna kendaraan asal Yogyakarta yang hendak menuju Jakarta.
Di Pelabuhan Bakauheni sendiri, penumpang yang datang dan pergi dari dan ke Merak, kali ini didominasi rombongan keluarga, baik yang membawa kendaraan pribadi, memakai bus angkutan umum, maupun menggunakan sepeda motor. Namun, pengguna sepeda motor yang melintasi Selat Sunda di periode ini tampak hanya mencapai puluhan hingga belasan di tiap kapal feri yang beroperasi.
Sebelumnya, berdasarkan keterangan dari data final Posko Angkutan Lebaran 2014 PT ASDP Cabang Bakauheni, diketahui bahwa persentase kepulangan pemudik untuk penumpang secara total mencapai 101 persen. [Antara]
Berita Terkait
-
Besok Diprediksi Jadi Puncak Arus Mudik Nataru ke Jogja, Exit Prambanan Jadi Perhatian
-
Jelang Mudik Nataru, Pelabuhan Bakauheni Mulai Dipadati Pemudik
-
ASDP Tambah Kapal di 2 Lintasan Tersibuk pada Masa Nataru
-
Masih Minim Serapan, Diskon Tiket Kapal Feri untuk Nataru Masih Tersedia Banyak
-
10 Film Paling Banyak Dicari di Google Indonesia 2025
Terpopuler
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Jurnalisme Masa Depan: Kolaborasi Manusia dan Mesin di Workshop Google AI
-
Suara.com Raih Top Media of The Year 2025 di Seedbacklink Summit
-
147 Ribu Aparat dan Banser Amankan Misa Malam Natal 2025
-
Pratikno di Gereja Katedral Jakarta: Suka Cita Natal Tak akan Berpaling dari Duka Sumatra
-
Kunjungi Gereja-Gereja di Malam Natal, Pramono Anung: Saya Gubernur Semua Agama
-
Pesan Menko Polkam di Malam Natal Katedral: Mari Doakan Korban Bencana Sumatra
-
Syahdu Misa Natal Katedral Jakarta: 10 Ribu Umat Padati Gereja, Panjatkan Doa untuk Sumatra
-
Melanggar Aturan Kehutanan, Perusahaan Tambang Ini Harus Bayar Denda Rp1,2 Triliun
-
Waspadai Ucapan Natal Palsu, BNI Imbau Nasabah Tidak Sembarangan Klik Tautan
-
Bertahan di Tengah Bencana: Apa yang Bisa Dimakan dari Jadup Rp 10 Ribu Sehari?