Suara.com - Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi, Kamis (21/8/2014) siang akan menggelar sidang putusan terhadap Sengketa Pilpres 2014.
Untuk mendengarkan hasilnya, relawan koalisi Merah Putih asal Karawang, Jawa Barat sudah bergerak ke Jakarta sejak Rabu (20/8/2014) malam.
Tidak tanggung-tanggung mereka mengerahkan seribu relawan yang akan terus bertambah jumlahnya hingga sidang dimulai siang nanti. Mereka pun berharap bahwa hasil putusan sidang nanti dapat mengabulkan gugatan yang diajukan pasangan Prabowo-Hatta.
"Tadi malam ada seribu yang masuk Jakarta, rencananya akan berangkat dari Jatinegara bergabung dengan relawan lainnya. Kita berharap Prabowo menang, namun apabila sebaliknya, ya mau gak mau terima saja, mau gimana lagi," kata Yusuf, salah satu relawan Prabowo Hatta asal Karawang di depan Gedung MK, Jakarta.
Menurut Yusuf, para relawan tersebut menginap di Masjid Istiqlal. Sedangkan berdasarkan keterangan Kapolri, Jenderal Polisi Sutarman mengatakan ada 42 kelompok masyarakat yang rencananya akan melakukan aksi demonstrasi dan semuanya sudah masuk dalam pantauan polisi. Yusuf menambahkan akan menghalangi kelompok masyarakat dari luar yang akan masuk ke Jakarta. Langkah ini untuk mencegah hal-hal yang tak diinginkan.
"Ada 42 kelompok masyarakat yang akan datang, semuanya sudah masuk maping kita. Kita akan lakukan penjegalan di 14 titik di Jawa Barat dan 7 titik di Banten untuk mencegah masuk ke Jakarta," kata Jenderal Sutarman di depan Gedung MK, Jakarta, Kamis(21/8/2014).
Dia juga berharap agar persidangan nanti dapat menghasilkan keputusan yang adil. Sutarman optimistis sidang akan berjalan aman, karena masyarakat sudah cerdas dan akan menyikapi keputusan MK dengan dewasa.
"Masyarakat sekarang sudah cerdas, mereka dapat menyikapi hasil ini dengan cerdas, namun kita berharap sidang sebentar dapat memberikan hasil yang seadil-adilnya," tutup Sutarman.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO