Suara.com - Media di Inggris melaporkan, setidaknya ada tiga orang yang diduga mirip dan diidentifikasi sebagai pelaku pemenggalan jurnalis Amerika Serikat James Foley.
The Sun menuliskan ketiganya adalah Abdel Majed Abdel Bary (23), seorang musisi rap asal Maida Vale, London, Abu Hussain Al Britani (20) seorang peretas computer asal Birmingham dan Abu Abdullah al-Britani (20) dari Portsmouth yang bekerja sebagai penulis travel guide.
Ketiganya, masih menurut media itu, diidentifikasi sebagai ‘John’, yang memenggal kepala James. Dua nama yang disebut belakangan adalah nama baru.
Sebelumnya dilaporkan hanya dua orang yang diduga sebagai pelaku, namun nama Abdel Majed Abdel Bary tetap ada diurutan teratas.
Selain Bary, ada nama Aine Davis (30) asal Hammersmith, London, yang juga mantan pengedar narkoba dan memilih bergabung dengan pemberontak Suriah sempat dimasukan daftar. Belakangan daftarnya berubah.
Ketiga orang yang diidentifikasi memiliki suara yang mirip dan logat yang sama seperti dalam video pemenggalan dan beredar luas ke berbagai belahan dunia melalui situs media sosial.
Pasukan keamanan mengatakan, kalau informasi yang berisi rekaman pemenggalan itu menuntun mereka untuk melakukan pencarian kepada para orang-orang yang diduga mirip pelaku meski wajahnya ditutup.
Sementara itu, menurut laporan The Times, Kepolisian Inggris tenggah menyiapkan operasi penggerebekan di sejumlah rumah di wilayah Briton, Inggris, untuk mengungkap identitas sebenarnya dari pelaku.
James Foley, wartawan asal Amerika Serikat yang diklaim telah dibunuh kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), terakhir kali terlihat di Suriah pada November 2012.
Saat hilang diculik, dia sedang bertugas meliput perang saudara di Suriah untuk kantor berita Prancis, Agence France-Press (AFP) dan perusahaan media AS, Global Post.
Kabar wartawan foto itu tak lagi terdengar sejak mobil yang ditumpanginya dicegat sekelompok militan di utara Suriah.
Lelaki berusia 40 tahun dari Rochester, New Hampshire, AS itu adalah satu dari sekitar 20 wartawan yang hilang di Suriah. Menurut Komite Perlindungan Wartawan AS, mereka hilang diculik kelompok bersenjata di Suriah dan Irak. (Dailymail/Sun/The Times)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
Terkini
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Bukan Lagi Isu, Hujan Mikroplastik Resmi Mengguyur Jakarta dan Sekitarnya
-
Heboh Dugaan Korupsi Rp237 M, Aliansi Santri Nusantara Desak KPK-Kejagung Tangkap Gus Yazid
-
Terungkap di Rekonstruksi! Ini Ucapan Pilu Suami Setelah Kelaminnya Dipotong Istri di Jakbar
-
Kena 'PHP' Pemerintah? KPK Bongkar Janji Palsu Pencabutan Izin Tambang Raja Ampat
-
Ketua DPD RI Serahkan Bantuan Alsintan dan Benih Jagung, Dorong Ketahanan Pangan di Padang Jaya
-
KPK Ungkap Arso Sadewo Beri SGD 500 Ribu ke Eks Dirut PGN Hendi Prio Santoso
-
KPK Tahan Komisaris Utama PT IAE Arso Sadewo Terkait Dugaan Korupsi Jual Beli Gas PGN
-
Alasan Kesehatan, Hakim Kabulkan Permohonan Anak Riza Chalid untuk Pindah Tahanan
-
Pelaku Pembakaran Istri di Jatinegara Tertangkap Setelah Buron Seminggu!