Suara.com - Ketua Umum Nasdem Surya Paloh menilai, perwakilan putra-putri dari seluruh suku di Indonesia belum perlu untuk bergabung dengan koalisi Jokowi-JK. Menurutnya, susunan pemerintahan Jokowi-JK sudah menrepresentasikan seluruh golongan.
"Enggak (perlu perwakilan putra-putri daerah) lah. ini kan sudah built-in dalam pemahaman kita bersama. Representasi kelompok, golongan, wilayah, dan sebagainya, itulah kebhinekaan," tutur Surya Paloh di Rumah Transisi, Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta, Senin (25/8/2014).
Surya menambahkan, saat ini pembahasan soal kabinet masih berjalan. Dia mengharapkan adanya efisiensi dalam kabinet Jokowi-JK. Menurutnya, jumlah kabinet seperti yang ada sekarang tidak perlu ditambah lagi pada masa pemerintahan Jokowi-JK nanti.
"Pandangan saya sederhana saja, ini negara besar, proses perjalanan kehidupan bangsa ini sudah kita lalui dalam kemerdekaan 69 tahun ini. 10 tahun pemerintahan ini ada kabinet dengan portofolio yang efektif, ada 45 menteri kabinet di luar wakil menteri. Kalau saja ada pengurangan, tidak perlu dipaksakan sekali. Karena portofolio kabinet yang 34 ini untuk negara dengan size yang begitu besar. Kita bukan Singapura, Malaysia, saya pikir kalau itu tidak ditambah saja sudah bagus," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
Lolos Hukuman MKD, Uya Kuya dan Adies Kadir Baru Bisa Aktif Lagi di DPR Tergantung Ini!
-
Viral! Pasangan Pembuangan Bayi di Ciamis Dinikahkan di Kantor Polisi: Biar Bisa Rawat Anak Bersama?
-
Ditugasi Prabowo Berkantor di Papua, Gibran Tak Merasa Diasingkan: Itu Tidak Benar!
-
Sumpah SF Hariyanto: Saya Bukan Pelapor Kasus Gubernur Riau, Kami Sedang Ngopi Saat KPK Datang
-
DPR Batasi Delegasi Buruh, Komisi IX Absen: Ada Apa di Balik Audiensi Kenaika
-
Jusuf Kalla Ngamuk di Makassar: Tanah Saya Dirampok Mafia, Ini Ciri Khas Lippo!
-
'Acak-acak' Sarang Narkoba di Kampung Bahari Jakut, Kos-kosan Oranye jadi Target BNN, Mengapa?
-
Media Asing Soroti Progres IKN, Kekhawatiran soal Lingkungan dan Demokrasi Jadi Perhatian Utama
-
Sandi 'Tujuh Batang' dan Titah 'Satu Matahari' yang Menjerat Gubernur Riau dalam OTT KPK
-
Rumah Hakim Kasus Korupsi Rp231 M Dibakar, Komisi III DPR: Ini Kejahatan Terencana