Suara.com - Sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di sepanjang jalan arteri Kabupaten Karawang, Jawa Barat (Jabar), harus tutup karena kehabisan stok bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, Senin (25/8/2014).
Informasi dari sejumlah petugas Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Karawang, kosongnya stok bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi itu akibat adanya kebijakan pengurangan jatah BBM bersubsidi.
Sebagaimana pantauan pada Senin siang hingga sore, SPBU yang tutup itu tersebar di beberapa titik sepanjang jalan arteri Karawang, hingga daerah sekitar Cikampek.
"Barangnya (stoknya) habis, apa yang mau dijual," kata Andri, salah seorang petugas SPBU 34-41307, di Jalan Raya Dawuan, Karawang, Senin (25/8).
Andri mengaku sudah mulai menutup SPBU tempatnya bekerja sejak sekitar pukul 15.00 WIB. Itu dilakukan akibat terjadinya kekosongan BBM bersubsidi.
Sedangkan Iwan, seorang petugas SPBU di Jalur Pantura Karawang, mengatakan bahwa pengurangan jatah BBM bersubsidi sebenarnya sudah terjadi sejak tanggal 18 Agustus 2014. Namun menurutnya, baru terjadi antrean panjang pengendara yang hendak membeli BBM bersubsidi sejak Minggu (24/8), dan hingga kini pembelian BBM bersubsidi mengalami peningkatan cukup signifikan.
"Akibat tingginya tingkat pembelian BBM bersubsidi, stoknya cepat habis selama beberapa jam. Jadi terpaksa tutup, sambil menunggu datang stok," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Pertambangan dan Energi Karawang, Hanafi, sebelumnya mengatakan bahwa kebijakan pemerintah pusat itu mengakibatkan jatah BBM bersubsidi jenis solar di daerahnya berkurang 20 persen. Sedangkan untuk BBM jenis premium, menurutnya akan berkurang 5 persen dari jatah setiap bulan pengirimannya.
"Pengurangan jatah itu terjadi di seluruh SPBU sekitar Karawang. Pengurangan jatah pengiriman BBM bersubsidi itu berlaku sejak 18 Agustus 2014," tuturnya.
Berdasarkan catatan Dinas Perindustrian Perdagangan Pertambangan dan Energi setempat, saat ini terdapat 58 SPBU yang tersebar di berbagai daerah di sekitar Karawang. [Antara]
Berita Terkait
-
Daihatsu Siap Sambut Era Etanol, Semua Model Kompatibel dengan E10
-
Harga Pupuk Subsidi Turun, Menko Pangan Apresiasi Pupuk Indonesia
-
RI Kedatangan BBM Ramah Lingkungan Baru Bobibos dengan RON 98
-
Harga Pupuk Subsidi Turun, Zulhas: Pupuk Indonesia Bisa Bangun Satu Pabrik Setiap Tahun
-
7 Mobil Keluarga Irit BBM di Bawah Rp 100 Juta Nyaman untuk PP Luar Kota
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
Terkini
-
Gelar Pahlawan untuk Soeharto, KontraS: Upaya Cuci Dosa Pemerintah
-
Ketua BAM DPR Aher Janji UU Ketenagakerjaan Baru akan Lebih Baik Usai Temui Buruh KASBI
-
Lewat Kolaborasi dengan Iko Uwais di Film TIMUR, BNI Dukung Industri Film Nasional
-
Internet di Indonesia Masih Belum Merata, Kolaborasi Infrastuktur adalah Jalan Pintasnya
-
Aksi Buruh KASBI di DPR Bubar Usai Ditemui Aher, Janji Revisi UU Ketenagakerjaan
-
Komoditas Nikel Indonesia Menguat, Hilirisasi Jadi Kunci
-
Bahlil Sarankan Mantan Presiden Dapat Anugerah Gelar Pahlawan Nasional, Termasuk Soeharto
-
Ajukan PK, Adam Damiri Akan Hadirkan Enam Ahli di Sidang Asabri
-
Komisi VII DPR Sentil Industri Film Nasional: 60 Persen Dikuasai Kelompok Tertentu, Dugaan Monopoli?
-
Warga Baduy Korban Begal Ditolak RS? Ini Klarifikasi Gubernur Pramono Anung