Suara.com - Partai Gerindra sedang berduka. Ketua umumnya, Suhardi, tutup usia di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta Selatan, pada Kamis (28/8/2014) sekitar jam 21.30 WIB. Suhardi meninggal karena sakit kanker paru-paru.
Tak banyak orang yang mengenal sepak terjangnya karena ia seorang yang tak banyak bicara dan tak banyak tampil di media. Lelaki kelahiran Klaten, Jawa Tengah, pada 13 Agustus 1952 itu selain politikus, juga dikenal seorang intelektual, akademisi, dan praktisi di bidang kehutanan.
Menurut catatan sejumlah sumber, Suhardi tercatat pernah meraih gelar master dan doktor di bidang fisiologi pohon dari University of the Philippines Los Baños.
Sebelum masuk politik, Suhardi menjadi Guru Besar di Universitas Gadjah Mada. Ia juga pernah menjadi dekan di universitas itu. Ia juga tercatat pernah menjadi Direktur Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial Departemen Kehutanan dan Perkebunan (kini namanya Kementerian Kehutanan).
Mahasiswanya memanggil Profesor Suhardi dengan sebutan Profesor Telo atau ketela. Itu bukan bermaksud merendahkan ilmunya dengan menyebut telo. Tapi, itu karena Suhardi memang bertahun-tahun mempromosikan makanan lokal Tanah Air bernama telo.
Karena kecintaannya pada bagaimana mengampanyekan makanan lokal, terutama telo, ia pernah melakukan riset terhadap makanan tersebut.
Di kalangan wartawan, suami dari Lestari Rahayu Waluyati dikenal paling mudah ketika ditelepon untuk wawancara. Suara.com pernah mewawancarainya beberapa bulan yang lalu. Walaupun waktu itu ia batuk-batuk dan mengaku sedang sakit, ia tidak mau menutup telepon sebelum semua pertanyaan selesai diajukan dan dijawab.
"Tidak apa-apa, cuma batuk-batuk, masih bisa bicara kalau untuk urusan yang lebih besar," kata Suhardi kepada suara.com ketika itu.
"Saya senang sharing dengan teman-teman wartawan karena merekalah yang turut andil mencerahkan masyarakat," kata Suhardi di lain hari.
Tetapi kemudian ia tidak pernah menerima panggilan telepon lagi semenjak masuk rumah sakit. Soalnya, telepon genggam Suhardi dipegang oleh ajudan.
"Bapak minta hapenya dipegang ajudan. Kalau ada wartawan disuruh bilang begitu karena beliau sakit," kata salah satu ajudan Suhardi kepada suara.com kala itu.
Pada 27 Juli 2014 lalu, lewat akun twitter @suhardigerindra, Suhardi pernah menyampaikan permohonan maaf dan minta doa.
"Saya #MohonMaaf mohon doa untuk kesembuhan saya, smg sakit ini menjadi pengugur dosa dan mengangkat derajat disisi Alloh, smg lekas sembuh," tulis Suhardi.
Rupanya itulah twit terakhir pemilik gelar Prof. Dr. Ir. S.S., M.Sc.
"Inna Lillahi wa inna ilaihi raji'un. Selamat jln Prof. @suhardigerindra, Profesor Telo, Pejuang Kedaulatan Pangan Indonesia. *Alfatihah*" demikian twit Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon sejam setelah kabar duka.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Percepat Pemulihan Pascabencana, Mendagri Instruksikan Pendataan Hunian Rusak di Tapanuli Utara
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!