Suara.com - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memperkirakan, lontaran gas dari Gunung Slamet, Jawa Tengah, masih akan terus berlangsung.
"Kemarin (Senin, red.), gempa vulkanik dalam masih muncul. Gempa tersebut mengindikasikan adanya tambahan suplai magma dari dalam, yang berarti ada penambahan energi sehingga diperkirakan lontaran gas masih akan terus berlangsung," kata Ketua Tim Tanggap Darurat Gunung Slamet PVMBG Imam Santosa saat dihubungi dari Purwokerto, Selasa (2/9/2014).
Selain itu, kata dia, tremor embusan yang terjadi sejak 26 Agustus 2014 hingga sekarang masih terjadi. Ia mengatakan bahwa kondisi tersebut menunjukkan adanya lontaran gas yang muncul dari rekahan-rekahan kubah lava di puncak Gunung Slamet.
Menurut dia, gas-gas yang dikeluarkan tersebut berasal dari magma yang sudah berada di permukaan.
"Dari berbagai macam indikasi seperti lontaran gas dan lava pijar, maka karakter Gunung Slamet masih belum berubah, yakni tipe strombolian. Apalagi sepanjang sejarah letusan, Gunung Slamet juga tidak berubah karakter letusannya," kata dia menambahkan.
Pada Selasa (2/9) pukul 00.00-06.00 WIB, Gunung Slamet terhalang kabut, saat cerah teramati delapan kali sinar api setinggi 50-150 meter dan embusan asap putih tebal setinggi 50-200 meter condong ke barat serta terekam gempa tremor menerus.
Selanjutnya pada pukul 06.00-12.00 WIB, Gunung Slamet terhalang kabut dan teramati embusan asap putih tebal dengan ketinggian sekitar 100 meter dari puncak serta terekam gempa tremor menerus. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Skandal Rp 285 Triliun: Anak Riza Chalid Diduga Kantongi Rp3,07 T dari Korupsi Minyak
-
Jurnalis Myanmar Dorong Pembentukan Dewan Pers ASEAN, Perkuat Solidaritas Kebebasan Pers
-
Kabinet Prabowo Copy Paste Era Bung Karno, Ikrar Nusa Bhakti: Pemborosan di Tengah Ekonomi Sulit
-
Seleksi Pejabat BPJS Tak Sekadar Rotasi Jabatan, Pansel Cari Pemimpin yang Bisa Reformasi JKN
-
Ikon Baru Jakarta! 'Jembatan Donat' Dukuh Atas Dibangun Tanpa Duit APBD, Kapan Jadinya?
-
Proyek Galian Bikin Koridor 13 'Lumpuh', Transjakarta Kerahkan Puluhan Bus Tambahan
-
Larang Perdagangan Daging Anjing dan Kucing, Gubernur Pramono Siapkan Pergub dalam Sebulan
-
BNI Dukung BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Layanan Jaminan Sosial lewat BNIdirect Cash
-
'Auditnya Menyusul Belakangan,' Serangan Balik Kubu Nadiem Usai Kalah di Praperadilan
-
Percepat Pembangunan Papua, Mendagri Tekankan Pentingnya Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah