Suara.com - Pemberian subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) dinilai sebagai simbol ketidakadilan. Alasannya alokasi subsidi BBM tidak tepat sasaran karena justru dinikmati masyarakat menengah atas bukan masyarakat bawah.
"Pasalnya, 95 persen alokasi BBM tidak jatuh kepada kelas bawah, tapi kelas menengah atas," ujar Pengamat Politik Universitas Gajah Mada (UGM) Poppy Ismalina dalam diskusi di Jalan Mahakam, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (6/9/2014).
Dia menambahkan, ketika BBM bersubsidi diberikan kepada masyarakat kelas menengah atas, industri menengah dan industri besar, biaya sosialnya menjadi tinggi. Karena itu, Poppy berharap pemerintah dapat menghapus subsidi BBM secara bertahap.
Diakui Poppy, subsidi BBM merupakan persoalan sensitif di masyarakat. Penghapusan subsidi BBM, lanjut dia, akan berdampak terhadap kenaikan harga. Dia berharap pemerintahan Jokowi-JK dapat menjalin komunikasi dengan rakyat.
"Ini pembahasannya menjadi sangat elitis karena perdebatan BBM subsidi hanya sampai di DPR," tandasnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
Terkini
-
OTT KPK di Kalsel, Dua Orang Tiba di Gedung Merah Putih untuk Pemeriksaan Intensif
-
Bupati Bekasi Kena OTT KPK, Berikut 5 Fakta Penting Terkait Penangkapan Ade Kuswara Kunang
-
Polri Akan Terapkan Contraflow di Tol Favorit Selama Libur Nataru! Berikut Titik dan Jadwalnya
-
Pemprov DKI Hibahkan Gedung YLBHI, Pramono Anung: Akses Keadilan Warga Tidak Mampu
-
KPK Akui Tangkap Kajari dan Kasi Intel Kejari HSU Saat OTT di Kalsel, Langsung Dibawa ke Jakarta
-
Buntut Kereta Bandara Tabrak Avanza di Kalideres, Terjadi Penumpukan di Stasiun Rawa Buaya
-
Tabrakan di Kalideres: Avanza Dihantam Kereta Bandara, Penumpang Luka Parah
-
LPSK Ungkap Banyak Tantangan dalam Pelaksanaan Restitusi bagi Korban Tindak Pidana
-
Kick Off Program Quick Win Presiden Prabowo, Menteri Mukhtarudin Lepas 1.035 Pekerja Migran Terampil
-
Kejati Jakarta Tetapkan RAS Tersangka Kasus Klaim Fiktif BPJS Ketenagakerjaan Rp 21,73 Miliar