Suara.com - Ekonom Universitas Indonesia Faisal Basri menyebut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bertindak picik di akhir masa pemerintahannya karena menolak mengambil kebijakan mengurangi subsidi, alias menaikkan harga BBM.
Hal itu diungkapkan oleh Faisal Basri usai diskusi "Subsidi BBM, Solusi atau Masalah ?” di Ibis Budget Hotel Menteng, Jalan, HOS Cokroaminoto 79, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (7/9/2014).
"Kalau pak SBY tidak menaikan harga BBM, tetapi tidak menaikkan utang kepada pemerintahan mendatang nggak papa. Tapi faktanya adalah, SBY tidak menaikan harga BBM, beban tidak menaikkan harga BBM itu dialihkan ke pemerintah mendatang itu yang tidak fair," kata Faisal.
Menurut Faisal, yang juga pernah mencalonkan diri sebagai Gubernur Jakarta itu mengungkapkan, sebelum SBY melepas jabatannya sebagai Presiden, segera membayar utang di masa jabatannya.
"Jadi bayar Pertamina, jadi subsidi yang menggelembung ini harus dibayar oleh pak SBY sendiri, jangan dibayar oleh pemerintahan yang akan datang. Fair dong," ujarnya.
"Presiden kok sepicik itu," tambah Faisal.
Kendati demikian, Faisal juga masih mengharapkan pemerintahan SBY dapat segera mengatasi defisit anggaran negara dengan menaikkan harga BBM.
"Saya sih berharap pak SBY luluh hatinya menuliskan dilembaran terakhir di pemerintahanya dengan tinta emas, bahwa dia betul-betul presiden yang patut dibanggakan," kata Faisal.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Pajak Kendaraan di RI Lebih Mahal dari Malaysia, DPRD DKI Janji Evaluasi Aturan Progresif di Jakarta
-
Jalan Berlubang di Flyover Pancoran Makan Korban: ASN Terjatuh, Gigi Patah-Dahi Sobek
-
DPR Ingatkan Program Revitalisasi Sekolah Jangan Hanya Buat Gedung Mewah: Guru Juga Harus Sejahtera
-
Gibran Tak Lulus SMA? Said Didu Bongkar UTS Insearch Cuma 'Bimbel', Surat Kemendikbud Disorot
-
Ditinggal Jaksa di Tengah Gugatan Rp125 Triliun, Gibran Hadapi Sendiri Kasus Ijazah SMA-nya?
-
Geger Dugaan Skandal Terlarang Irjen KM, Terkuak Panggilan 'Papapz-Mamamz' Kompol Anggraini
-
Jadi Buron Kasus Pencemaran Nama Baik JK, Kejagung Buru Silfester Matutina
-
Inikah Wajah Kompol Anggraini Diduga Jadi Orang Ketiga di Rumah Tangga Irjen Krishna Murti?
-
Bukan Septic Tank! Ternyata Ini Sumber Ledakan di Pamulang yang Rusak 20 Rumah
-
Nama PBNU Terseret Kasus Haji, KPK Buka Suara: Benarkah Hanya Incar Orangnya, Bukan Organisasinya?