Suara.com - Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPTATK) M Yusuf mengaku belum menerima permintaan dari KPK untuk mengirimkan analisis terhadap tindak pidana pencucian uang (TPPU) atas nama Jero Wacik. Jero adalah menteri ESDM yang mundur setelah ditetapkan menjadi tersangka dugaan kasus pemerasan.
"Kita belum mengirim hasil analisis. Belum, saya katakan belum. Belum menerima permintaan KPK," katanya di kantor PPATK, Jalan Juanda 35, Jakarta, Senin (8/9/2014).
Lebih lanjut, Jero juga mengaku belum tahu apakah Jero terjerat kasus TPPU atau tidak karena hal itu KPK yang berwenang menilainya.
"Nah itu belum (TPPU Jero), karena itu kewenangan KPK. Lalu mengenai LHA belum kita kirim. Kita baru dapat laporan dari pihak pelapor untuk tiga tersanga kemarin. Kita butuh waktu untuk menganalisis," kata dia.
Tapi untuk kasus yang di lingkungan SKK Migas, Yusuf mengatakan sudah mengirimkan analisis ke KPK berupa delapan nama kasus dugaan TPPU.
Dari delapan nama tersebut, tiga di antaranya sudah jadi tersangka. Mereka adalah Waryono Karno yang ketika itu masih menjabat Sekjen Kementrian ESDM, mantan anggota DPR Komisi VII Sutan Bhatoegana, dan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini. Rudi sudah dijatuhi hukuman tujuh tahun penjara oleh hakim Pengadilan Tipikor.
"Lima belum saya sebut karena masih dalam proses. Dari delapan itu ada juga perusahaan, ada juga pejabat SKK Migas, ada juga keluarga dari tersangka," ujar Yusuf.
Kepala PPATK mengatakan tidak tahu apakah ada aliran dana dari Waryono ke Jero Wacik.
"Tidak, tidak tergambar. Makanya KPK itu kan hanya menyebutkan Rp9,9 miliar yang diperkirakan dari belanja," kata Yusuf.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Poin Pembahasan Penting Prabowo-Dasco di Istana, 4 Program Strategis Dikebut Demi Rakyat
-
Dituduh Punya Ijazah Doktor Palsu, Arsul Sani Tak akan Lapor Balik: Kalau MK kan Nggak Bisa
-
Viral Usul Ganti Ahli Gizi dengan Lulusan SMA, Ini Klarifikasi Lengkap Wakil Ketua DPR Cucun
-
Heboh Sebut Ahli Gizi Tak Penting, Wakil Ketua DPR Cucun Minta Maaf, Langsung Gelar Rapat Penting
-
Minta Pramono Naikkan Upah Jadi Rp6 Juta, Buruh Sesalkan UMP DKI Kalah dari Bekasi-Karawang
-
Tiap Meter Persegi di Jabodetabek Tercemar 4 Puntung Rokok, Perusahaan Ini Juaranya
-
Energi Bersih Bukan Mimpi, Inovasi 95 Tahun Ini Buktinya
-
Bupati Jember: Mulai 2026 setiap triwulan OPD dievaluasi bersama DPRD
-
Bobby Nasution Tak Kunjung Diperiksa, Penyidik KPK Rossa Purbo Bekti Dilaporkan ke Dewas KPK
-
Kasus Tudingan Ijazah Palsu Arsul Sani Masuk Babak Baru, Kini Ada Aduan Masuk ke MKD DPR RI