Suara.com - Polisi masih menelusuri keberadaan pelaku lain yang terlibat dalam pembunuhan mahasiswi Universitas Diponegoro Semarang, Ina Winarni, penghuni kompleks perumahan elite Graha Estetika Semarang.
"Sementara ini baru satu tersangka. Masih didalami teman pelaku, karena yang bersangkutan sempat kembali ke lokasi kejadian untuk mengambil sepeda motornya," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Semarang Ajun Komisaris Besar Wika Hardianto di Semarang, Minggu (14/9/2014).
Menurut dia, dalam peristiwa tersebut pelaku membawa sepeda motor korban, usai dibunuh. Sebelumnya, polisi meringkus Mustofa (26) pembunuh Ina Winarni di tempat tinggalnya di Kudus.
Mustofa yang dihadirkan ke tempat kejadian di Jalan Estetika Raya Blok G Nomor 26 untuk pendalaman penyidikan, mengaku, menghubungi temannya yang berinisial S untuk mengambil sepeda motor korban yang dicuri itu.
Pelaku mengaku mengelabui petugas di pos jaga perumahan mewah itu sambil membawa sepeda motor korban.
"Bertemu di 'minimarket' (toko swalayan), motor dititipkan ke teman saya," ucapnya.
Usai menyerahkan motor, pelaku yang berprofesi sebagai tukang bangunan di samping rumah korban itu kembali untuk mengambil sepeda motornya sendiri.
Adapun penyebab Ina meninggal, Mustofa mengakui telah membekap mulut korban serta melilitkan tali di tangan serta leher. Ia mengaku korban masih dalam keadaan hidup ketika ditinggal pergi.
"Masih hidup waktu saya sembunyikan di kolong tempat tidur," ujarnya.
Ina Winarni ditemukan tewas pada Selasa (9/9/2014) malam. Ina ditemukan tewas oleh Umar Said, kerabat sekaligus pemilik rumah di Jalan Estetika Raya Blok G Nomor 26 itu.
Dari hasil autopsi, korban tewas akibat jeratan di leher serta bekapan di mulut dan hidung. Dalam peristiwa tersebut, sepeda motor Honda Vario milik korban diketahui hilang.
Korban Ina merupakan warga Sumedang, Jawa Barat, yang tinggal di rumah Umar Said yang diketahui sebagai pengusaha mebel asal Jepara. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
Terkini
-
Buah Durian Mau Diklaim Malaysia Jadi Buah Nasional, Indonesia Merespons: Kita Rajanya!
-
Panas Adu Argumen, Irjen Aryanto Sutadi Bentak Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Jangan Sok-sokan!
-
Ikut Duduk di Sekolah, Prabowo Minta Papan Interaktif yang Bikin Siswa Semangat Belajar Jangan Rusak
-
Profil Cucun Ahmad Syamsurijal, Anggota DPR yang Sebut MBG Tidak Perlu Ahli Gizi
-
Angka Kecelakaan di Jadetabek Meledak hingga 11 Ribu Kasus, Santunan Terkuras Rp100 Miliar Lebih
-
Kondisi Pelaku Ledakan SMAN 72 Membaik, Polisi Siapkan Pemeriksaan Libatkan KPAI
-
Usut Korupsi Bansos Beras, KPK Periksa Sejumlah Pendamping PKH di Jawa Tengah
-
Siswa SMP di Tangsel Tewas Diduga Akibat Perundungan, JPPI: Ini Kegagalan Negara
-
Bakal Jalani Fit And Proper Test, Pansel Serahkan 7 Nama Calon Anggota KY ke DPR, Termasuk Abhan
-
Fakta Pilu Siswa SMP di Tangsel: Diduga Dihantam Kursi Besi Oleh Teman, Meninggal Usai Kritis