Suara.com - Manuver Eksponen Ormas Tri Karya Golkar untuk menggoyang Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakri terus berlanjut.
Ormas yang dipimpin Zainal Bintang ini tidak pernah berhenti berkampanye kepada masyarakat, khususnya kader Golkar daerah, agar bersatu menentang rekomendasi dengan menegakkan konstitusi partai.
"Pasalnya, sesuai bunyi AD/ART Partai Golkar sesudah tanggal 8 Oktober 2014 kepengurusan kubu Aburizal sudah berakhir alias tidak punya legitimasi lagi," kata Zainal Bintang kepada suara.com, Kamis (18/9/2014).
Salah satu model kampanye yang dilakukan Ormas Tri Karya adalah menyelenggarakan diskusi publik, seperti yang berlangsung di Harmoni One Hotel di Batam, Rabu (17/9/2014 lalu). Diskusi bertajuk Penegakan Konstitusi Partai Sebuah Kemutlakan itu dihadiri puluhan wartawan, komunitas lintas media di Batam, yang berkolaborasi dengan 200 media cetak dan online di seluruh Indonesia di bawah bendera Jawa Pos Group.
Model diskusi dengan mayoritas pesertanya komunitas media, kata Bintang, jauh lebih efektif untuk mensosialisasikan kekuatan eksistensi konstitusi Partai Golkar dibanding dengan rekomendasi.
Seperti diketahui konflik di Golkar terjadi karena beradu antara kubu penegak konstitusi yang diperankan Ormas Tri Karya yang dimotori Zainal Bintang dan Prof. Suhardiman yang menginginkan Munas diselenggarakan tahun 2014 berlawanan dengan kubu Aburizal yang berpegang pada rekomendasi dan menginginkan Munas digelar tahun 2015.
"Kami akan terus mendesak Aburizal meletakkan jabatan 8 Oktober 2014," ujar Bintang yang menjelaskan tujuan EO-TKG keliling Indonesia untuk memobilisasi hati nurani kader Golkar di daerah supaya tetap memegang konstitusi partai.
Menurut Zainal kubu Aburizal yang berpegang pada rekomendasi tidak punya dasar hukum. Ormas Tri Karya, katanya, tidak melakukan kontak dengan pengurus formal Golkar di daerah karena untuk saat ini dinilai percuma. Sebab, semua pengurus daerah takut dengan ancaman pemecatan oleh DPP Golkar.
"Mereka semua pilih cari selamat sampai selesai pelantikan yang rampung 1 Oktober," kata Bintang yang yakin sesudah 1 Oktober kedudukan Aburizal akan lebih digoyang lagi.
Safari sosialisasi konstitusi dijadikan forum komunikasi dengan pengurus Golkar secara informal.
"Hasil tatap muka secara tertutup dengan pengurus daerah yang dibungkus dengan judul Diskusi Publik sukses membangun kesepahaman dan kesatuan pandang untuk melaksanakan Munas IX Golkar Oktober 2014," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Seluruh Gubernur Wajib Umumkan Kenaikan UMP 2026 Hari Ini
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
Terkini
-
Mendagri dan Menko PMK Bahas Kebutuhan Masyarakat Aceh Tamiang dan Aceh Timur Pascabencana
-
Pemprov DKI Kirim 27 Ton Bantuan ke Korban Bencana Sumatera
-
Tiga Koridor TransJakarta Terdampak Imbas Truk Hantam Separator di Dua Halte
-
Pemulihan Sumatra hingga Kampung Haji, Ini 3 Arahan Prabowo di Hambalang
-
Hasil TKA Pelajar SMA Sederajat Jeblok Parah, Pemerintah Didesak Evaluasi
-
Link CCTV dan Kapal Pelabuhan Merak untuk Pantau Arus Mudik Nataru 2025 Real-Time
-
Karir Ambyar! Brigadir YAAS Dipecat Polda Kepri Usai Aniaya Calon Istri yang Hamil
-
Saksi Ungkap Pertamina Gunakan Kapal PT JMN karena Keterbatasan Armada Domestik
-
Bupati Bekasi dan Ayah Dicokok KPK, Tata Kelola Pemda Perlu Direformasi Total
-
Menteri Mukhtarudin Terima Jenazah PMI Korban Kebakaran di Hong Kong